Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terhubung dengan Skybridge dan Jadi Megah, Halte CSW Dulu Dikritik

Kompas.com - 09/08/2021, 13:14 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebentar lagi akan meresmikan salah satu ikon transportasi di Ibu Kota bernama stasiun integrasi Cakra Selaras Wahana (CSW).

Fasilitas yang terletak di Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini menghubungkan halte Transjakarta koridor 1 dan 13 dengan stasiun MRT ASEAN.

Sebuah gambar yang diambil dari atas memperlihatkan desain stasiun integrasi CSW yang berbentuk cakram.

Baca juga: Mengintip Skybridge Penghubung Halte CSW-Stasiun MRT ASEAN, Dilengkapi Lift hingga Area Komersial

Terdapat skybridge yang menjadi jalur penghubung antar halte Transjakarta dan stasiun MRT. Saat malam tiba, lampu warna-warni berpendar di sekeliling skybridge.

Selain itu, stasiun integrasi CSW juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti lift dan eskalator, untuk mempermudah mobilitas komuter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

Baca juga: Setelah Polemik 15 Tahun, Izin Mendirikan Bangunan GKI Yasmin Akhirnya Terbit

Sejarah halte Transjakarta CSW

Sebelum menjadi megah seperti sekarang, salah satu halte Transjakarta di stasiun integrasi tersebut sempat menarik perhatian karena posisinya yang terlalu tinggi di tengah jalan layang Ciledung-Tendean.

Untuk mencapai halte yang melayani bus Transjakarta Koridor 13 ini, calon penumpang harus menaiki sebanyak 117 anak tangga.

Direktur RUJAK Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja sempat menyatakan bahwa ketinggian halte tersebut setara dengan bangunan tujuh lantai.

Ketiadaan lift dan eskalator sebagai fasilitas penunjang yang dibutuhkan membuat halte sulit dijangkau oleh calon penumpang, khususnya orang tua dan penyandang disabilitas.

Baca juga: Perjalanan Panjang Mendirikan Bangunan GKI Yasmin, Sempat Ditolak Warga dan Izin Dicabut

Jalan layang Ciledung-Tendean beserta halte Transjakarta tersebut mulai dibangun pada 10 Maret 2015 di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Dana sebesar Rp 2,5 triliun digelontorkan untuk jalan sepanjang 9,3 kilometer tersebut, yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Proyek ini selesai pada 2017 dan diresmikan pada 16 Agustus 2017 oleh Djarot yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI.

Pada Desember 2017 saat tongkat kepemimpinan sudah berpindah ke tangan Gubernur Anies Baswedan, mantan menteri pendidikan itu sempat mengkritik pembangunan halte Koridor 13 yang tidak terintegrasi dengan moda transportasi lain.

Ke depannya, Anies ingin semua rancangan fasilitas transportasi terintegrasi satu sama lain.

"Semua perencanaan sekarang harus memasukkan faktor integrasi antarmoda," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com