Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran yang Tewaskan 3 Orang di Tangerang Diduga Disengaja, Puslabfor Pun Dikerahkan

Kompas.com - 09/08/2021, 15:55 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga orang tewas dalam kebakaran hebat yang terjadi di sebuah bengkel di sebuah ruko Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/8/2021) malam. Korban tewas terdiri dari pasangan suami-istri berinisial ED (63) dan LI (54), serta anak mereka bernisial LE (35).

Dua orang yang selamat dalam peristiwa itu, yakni ME (22) dan NA (21).

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabor) Mabes Polri dikerahkan untuk memeriksa tempat kejadian pada Senin (9/8/2021). Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono menyebutkan, Puslabfor dikerahkan lantaran kepolisian menduga bahwa kebakaran itu terjadi akibat unsur kesengajaan.

Baca juga: Tenaga Kesehatan di Tangerang Mulai Divaksinasi Dosis Ketiga

"Dugaannya memang betul itu (disengaja), kami tertantang untuk mengungkap kebenarannya," kata Zazali, Senin.

Kebakaran itu terjadi Jumat pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Apa berawal dari lantai 1 dan kemudian menjalar hinga ke lantai 3 bengkel itu.

Dua korban selamat yaitu, ME dan NA saat ini masih dirawat di sebuah rumah sakit di Ciledug, Kota Tangerang.

Polisi memeriksa lima orang saksi pada Sabtu lalu. Pada hari yang sama, polisi menemukan beberapa kantong plastik berisi bensin.

Zazali menyebutkan, hal itu mencurigakan lantaran bengkel milik korban tidak menjual bensin eceran.

Pemeriksaan saksi kemudian dilanjutkan pada Minggu kemarin, sehingga total ada 10 orang yang diminta keterangannya.

"Kami lakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi," kata dia.

"Kemudian kami berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Kota, kami datangkan Puslabfor untuk melakukan pemeriksaan penyebab adanya kebakaran itu secara forensik," sambung Zazali.

Berdasar pemeriksaan sementara, kata dia, ada cekcok yang terjadi antara korban berinisial LE dengan seorang saksi berinisial MM (30).  Sepasang kekasih itu cekcok sekitar 30-40 menit sebelum kebakaran hebat itu terjadi.

"Informasi dari para saksi yang sudah kami lakukan pemeriksaan betul, ada cekcok antara salah satu korban dengan pacarnya," kata dia.

Dia menambahkan, MM membeli bensin eceran sebanyak total sembilan liter yang dikemas dalam kantong plastik. MM membeli bensin itu usai cekcok dengan LE. Polisi menemukan lima kantong plastik bensin di mobil MM. Empat kantong bensin lainnya tidak ditemukan tetapi polisi mendapati kantong plastik kemasan untuk bensin serupa di bengkel yang ludes terbakar itu.

"Di mobil (MM) ditemukan lima kantong plastik isi bensin. Informasi dari tukang bensin, (MM) beli sebanyak sembilan liter. Diduga empat liter yang digunakan," ucap Zazali.

Meski demikian, kepolisian belum menentukan tersangka pembakaran hingga saat ini.

Menurut Zazali, polisi baru akan menentukan tersangka usai menggelar perkara kasus tersebut.

"Untuk terduga pelaku belum ada, semuanya masih dalam kapasitas sebagai saksi. Nanti setelah gelar perkara baru kami sampaikan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com