BOGOR, KOMPAS.com - Polresta Bogor Kota memberikan beasiswa pendidikan kepada MR, bocah lima tahun yang sempat disandera seorang rentenir karena kakek dan neneknya tidak sanggup membawa utang.
Beasiswa tersebut diserahkan secara simbolis kepada Yanto dan Mardiyah, selaku kakek dan nenek MR, di markas Polresta Bogor Kota kemarin.
"Untuk alasan kemanusiaan maka Polresta Bogor Kota memberikan beasiswa kepada MR supaya kedepan adinda MR ini juga bisa mengenyam pendidikan selayaknya anak-anak yang lain," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dilansir dari Tribunnews.Bogor.com.
Baca juga: Kisah Pasangan Lansia yang Terpaksa Merelakan Cucu Dibawa Rentenir sebagai Jaminan Utang
Polisi, pada 6 Agustus 2021 lalu, membantu menjemput MR dari rumah seorang rentenir yang sudah menyanderanya selama 20 hari.
Peristiwa berawal ketika sang rentenir, NR, datang ke kediaman Yanto dan Mardiyah pada 16 Juli 2021 untuk menagih utang.
Pasangan lansia tersebut tadinya berutang sebesar Rp Rp 8,7 juta. Namun, dalam waktu singkat besaran utang berlipat ganda menjadi Rp 15,4 juta.
Karena mereka tidak sanggung membayar utang yang berlipat ganda itu, MR kemudian dibawa oleh NR sebagai jaminan. Pasangan itu tidak bisa berbuat apa-apa saat cucu mereka yang sudah yatim piatu tersebut dibawa.
"Adapun kronologis awal kejadian pada tanggal 16 Juli 2021 sekitar pukul 20.00 WIB Ibu NR itu datang ke kontrakannya bapak Yanto untuk menanyakan soal utang dan mengambil paksa MR sebagai jaminan. Sejak saat itu pak Yanto dan Ibu Mardiyah tidak bisa menemui cucunya kurang lebih sekitar 20 hari dari sejak tanggal 16 Juli sampai dengan 6 Agustus," kata Susatyo.
Baca juga: PPKM Level 4 di Jakarta Diperpanjang, Mal dan Rumah Ibadah Boleh Buka Kapasitas 25 Persen
Pada 6 Agustus, kakek dan nenek MR melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian yang kemudian langsung mengamankan pelaku di rumahnya.
Keesokan harinya, petugas dari Unit PPA Polresta Bogor Kota melakukan pemeriksaan terhadap korban NR sekaligus memberikan pemulihan secara psikis. Polisi juga mulai memeriksa lima orang saksi.
Dari hasil pemeriksaan, polisi menetapkan NR sebagai tersangka.
“Hari Senin kami telah melakukan pemeriksaan terhadap saudari NR dan kami tetapkan sebagai tersangka dengan persangkaan Pasal 88 UU Perlindungan Anak dan atau Pasal 330 KUHPidana yang pada intinya adalah mengambil alih penguasaan atas anak ataupun belum cukup umur secara melawan hukum," imbuh Susatyo.
(Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Mohamad Afkar Sarvika)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Cucunya Kembali, Nenek Mardiyah Menangis sang Cucu Dapat Beasiswa Pendidikan dari Polisi".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.