Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran 25 Rumah di Grogol, Warga Sempat Dengar Dua Kali Ledakan

Kompas.com - 10/08/2021, 14:03 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran menghanguskan 25 rumah tinggal di Jalan Dr Muwardi, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (9/8/2021).

Warga setempat mengaku sempat mendengar suara ledakan saat kebakaran berlangsung.

"Ada dua sampai tiga kali ledakan," kata Ketua RT 14 Hendry dalam sebuah video, Selasa (10/8/2021).

Hendry mengaku tak tahu pasti kronologi kejadian. Ia hanya mendengar bunyi ledakan yang diikuti sambaran api.

Baca juga: 25 Rumah Tinggal di Grogol Dilalap Api, Kebakaran Diduga karena Kompor Gas

"Posisi saya lagi makan. Terus saya dipanggil tolong ambil apar (alat pemadam api ringan) tapi pas dilihat sudah gede itu api," jelas Hendry.

Sementara sebelumnya, Lurah Grogol Henni Agustini mengatakan bahwa seorang warganya bernama Wiwi mengalami luka-luka akibat kebakaran tersebut.

Kata Henni, api diduga berasal dari rumah Wiwi.

Baca juga: 180 Korban Kebakaran di Kelurahan Grogol, Senin Malam, Mengungsi

"Dia sudah dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras ya, luka bakar 50 persen," jelasnya.

Sementara, Yati, kakak ipar Wiwi yang tinggal satu rumah dengan Wiwi, menyatakan bahwa Wiwi tengah memasak nasi sesaat sebelum kejadian.

"(Wiwi) lagi masak nasi di kompor gas, tiba-tiba bocor gasnya langsung ngegolak itu api," kata Yati dalam sebuah video.

Menurut Yati, gas yang digunakan Wiwi adalah gas bervolume tiga kilogram.

Api, kata Yati, dengan cepat menyebar. Pasalnya, bangunan di permukiman tempat Yati dan Wiwi tinggal kebanyakan menggunakan tripleks sebagai bahan dasarnya.

"Ada suara (ledakan) di sini udah api semua," jelas Yati.

Suara ledakan juga didengar oleh Ali (45), seorang warga yang tengah melintas ketika kebakaran terjadi.

"Saya baru pulang, nggak lama bunyi bledug. Itu nggak lama asap saya lihat," jelas Ali.

Diketahui, sedikitnya 180 orang warga terdampak kebakaran ini.

"Ada sekitar 45 KK (kepala keluarga) jadi sekitar 180 orang yang terdampak. Tapi ini belum data final karena masih mengumpulkan juga," kata Henni.

Posko pengungsian, menurut Henni, tersebar di beberapa titik. Sebelumnya, warga sempat diarahkan untuk mengungsi di satu titik terpusat di GOR Grogol. Namun, lantaran lokasi GOR Grogol jauh dari rumah warga, maka dibuat lokasi pengungsian lainnya.

"(Lokasi pengungsian) terbagi-bagi, ada di Mushala Asrotul Mukminin, rumah FKDM bersiap juga, RT juga siap nampung dan beberapa mengungsi di rumah tetangganya kanan kiri," kata Henni.

Menurut dia, para pengungsi telah mendapat sejumlah bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dinas Sosial DKI Jakarta.

Sejumlah obat-obatan juga telah diterima pengungsi dari puskesmas setempat.

"Kalau sekarang yang masih dibutuhin pakaian dalam untuk pengungsi dan diapers (popok) untuk anak," kata Henni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com