JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang dalam sebulan terakhir, seiring dengan menurunnya kasus harian Covid-19 di Ibu Kota.
Berdasarkan data pada Kamis (12/8/2021) pukul 08.00 WIB, ada 1.660 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pagi ini berkurang dibandingkan data kemarin.
"Jumlahnya berkurang 18 orang, semula 1.678," kata Aris, Kamis pagi.
Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni Tower 4, 5, 6 dan 7 yang memiliki kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur.
Dengan demikian, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet adalah 21,2 persen.
Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota Juni lalu, di mana BOR Wisma Atlet saat itu sudah berada di atas 80 persen.
Para pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet umumnya mengalami gejala sedang hingga berat.
Baca juga: Ini Kelompok yang Boleh Beraktivitas Tanpa Sertifikat Vaksin Covid-19 di Jakarta
Sementara itu, pasien yang mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala menjalani perawatan di RSDC Rusun Nagrak serta RSDC Pasar Rumput.
Berdasarkan data pagi ini, ada 55 pasien yang menjalani rawat inap di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Jumlah itu hanya bertambah dua orang dibandingkan data kemarin.
Sementara di RSDC Pasar Rumput, ada 248 orang yang menjalani rawat inap.
"Jumlahnya berkurang 20 orang dibandingkan data kemarin," kata Aris.
Terus berkurangnya jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet membuat tenaga kesehatan yang bekerja di sana bisa bernapas lega.
Beban kerja berat akibat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni lalu kini sudah tidak lagi dirasakan.
Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego MS mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di RS Wisma Atlet masih relatif sama dibandingkan saat lonjakan kasus sebulan lalu.
"Total ada 2.903 personel hari ini. Itu nakes dan seluruh relawan," kata Mintoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/8/2021) lalu.
Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati
Otomatis, beban kerja tenaga kesehatan kini jauh berkurang. Mintoro mengatakan, jadwal kerja para nakes itu tetap dibagi dalam tiga shift setiap harinya, sehingga mereka tetap bekerja selama 8 jam per hari.
Namun, jumlah pasien yang ditangani kini lebih sedikit sehingga nakes tak kewalahan.
"Sudah tidak seperti dulu keadaannya," kata Mintoro.
Mintoro mengatakan, terus berkurangnya jumlah pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran ini tak terlepas dari terus turunnya jumlah kasus penularan di Ibu Kota. Selain itu, juga banyak pasien dirawat yang dinyatakan sembuh.
"Yang sembuh lebih banyak dari yang masuk. Dalam sehari saja yang sembuh itu di atas 300-an," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.