Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19 Butuh Perhatian

Kompas.com - 12/08/2021, 10:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data yang dihimpun Pemerintah Kota Depok di Jawa Barat, terdapat sekitar 700 anak yang kehilangan orangtua, baik itu ayah, ibu atau keduanya, akibat Covid-19.

Di Kota tetangga, Bogor, jumlah anak yang bernasib serupa ada sekitar 300 orang. Mereka semua butuh perhatian khusus agar hak-hak mereka terhadap hidup layak dan pendidikan tetap terpenuhi.

Depok

Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Handari mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendata kasus meninggal yang berdampak langsung kepada anak-anak.

Salah satu yang menjadi perhatian DPAPMK, yaitu GU (5), RG (1,5), dan HR (1 bulan) yang kehilangan ibunya pada awal Juli karena Covid-19.

Baca juga: Ingat, Penyekatan di 100 Titik Jakarta dan Sekitarnya Ditiadakan, Diganti Patroli 24 Jam hingga Ganjil Genap

”Mereka salah satu yang harus mendapat perhatian. Masih ada sekitar 700 anak-anak seperti mereka. Kebutuhan dan hak dasar mereka harus harus terpenuhi,” ujar Nessi, Rabu (11/8/2021), dilansir dari Kompas.id.

Nessi menjelaskan, kriteria anak-anak yang harus menjadi perhatian, yaitu usia 0-18 tahun. Namun, kriteria itu tidak kaku.

Pada kasus lainnya di Kota Depok, ada dua anak yang saat ini duduk di bangku kuliah usia 18 tahun ke atas dan adiknya masih SD.

Dua kakak-adik itu sudah tidak ada orangtua lagi karena meninggal. Sehingga perlu bantuan dan perlindungan meski sudah di atas 18 tahun.

Dalam kasus itu, kata Nessi, selain membantu untuk memenuhi kebutuhan hak dasar, pihaknya akan mencari keluarga terdekat untuk mengasuh anak-anak itu. Jika tidak ada mereka akan dibawa ke panti asuhan.

”Pak Wali Kota dan pak wakil menyadari bahwa perlu ada perhatian dan pendampingan dari pemerintah. Kami juga sudah siapkan tim psikolog untuk itu. Ini kewajiban kita supaya bisa memenuhi kebutuhan hak dasar mereka seperti pendidikan dan kesehatan. Jangan sampai mereka sudah kehilangan orangtua, lalu kehilangan hak-hak dasarnya. Jangan sampai tidak terdata dan mereka tidak tahu harus seperti apa dan bagaimana,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Perubahan Aturan PPKM Level 4 di Jakarta, Operasional Mal hingga Penerapan Ganjil Genap

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com