Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NIK Terpakai Orang Lain, Warga Jakarta Terima Pertanggungjawaban Klinik untuk Sediakan Vaksin

Kompas.com - 12/08/2021, 18:57 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Yuni Trianita (43), warga DKI Jakarta yang nomor induk kependudukan atau NIK-nya terpakai oleh peserta vaksinasi Covid-19 Klinik DR RANNY, Serpong, Tangerang Selatan, bersedia disuntik dosis pertama.

Hal itu disampaikan Yuni ketika menanggapi pernyataan pihak klinik yang menyebut dia menolak tawaran vaksinasi, dan memilih agar data dirinya dihapus dari penerima vaksin di tempat tersebut.

"Ya saya terima solusinya kalau memang sudah tidak bisa (dihapus), dan harus divaksin dari sana. Silakan datang ke sini, saya terima divaksin," ujar Yuni saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Kasus Vaksinasi Pakai NIK Orang Lain di Tangsel Terungkap, Petugas Salah Input Data Peserta

Yuni menjelaskan, pihak Klinik DR RANNY menawarkan dua pilihan untuk mempertanggungjawabkan kesalahan input data peserta vaksinasi yang justru menggunakan NIK miliknya.

Pertama adalah pihak klinik akan mengajukan penghapusan NIK Yuni yang terlanjur tercatat sebagai penerima vaksin Covid-19 dosis pertama.

Kedua, Klinik DR RANNY bersedia mendatangi kediaman Yuni di Cibitung, Kabupaten Bekasi untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

"Di sini saya bukan bersikeras, tetapi dia sendiri yang menawarkan dua pilihan. Mau menghapus data saya, atau saya divaksin. Ya saya bilang data saya dihapus," ungkap Yuni.

Yuni mengaku sebelumnya memilih data dirinya dihapus dari catatan penerima vaksin dari Klinik DR RANNY agar bisa menjalani penyuntikan di tempat lain.

Dia bahkan sudah berencana menjalani vaksinasi Covid-19 di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sesuai alamat KTP miliknya.

"Kalau sudah dihapus kan saya bisa bebas mau vaksin di mana saja. Beliau juga enggak perlu capek-capek kesini," kata Yuni.

"Ya kalau memang tidak bisa juga (dihapus), usahanya yang gimana-gimana, ngga apa-apa juga sih (divaksin petugas Klinik DR RANNY). Saya juga gini pengennya bisa vaksin," pungkasnya.

Baca juga: Tak Terima Kena Ganjil Genap, Anggota F-PSI Viani Limardi: Saya yang Buat Aturan

Sebelumnya, kasus vaksinasi Covid-19 menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) milik orang lain yang terjadi di Tangerang Selatan, Banten, akhirnya terungkap.

NIK milik warga Jakarta bernama Yuni Trianita yang tercatat sebagai penerima vaksin dosis pertama di Klinik dr Ranny di Serpong, terjadi karena kesalahan penginputan data peserta.

Kepala Klinik dr Ranny, Ranny Rulianty (51) menjelaskan, pada 22 Juli 2021 pihaknya ditunjuk untuk membantu pelaksanaan vaksinasi massal bagi karyawan perusahaan.

Adanya kesalahan penginputan data peserta baru diketahui pihak klinik pada 5 Agustus 2021.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com