JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara Monumen Nasional (Monas) tak sekadar bangunan tugu yang menjulang setinggi 132 meter dengan emas berbentuk api di puncaknya.
Bukan pula sekadar pelataran puncak dan pelataran cawan untuk melihat lanskap Ibu Kota, atau museum nasional yang menyimpan sejumlah diorama sejarah Bangsa Indonesia.
Jika ditelusuri lagi, Kawasan Monas yang memiliki luas lebih dari 80 hektar ini menyimpan banyak relief sejarah hingga patung pahlawan Indonesia di hampir setiap sudut.
Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati
Setidaknya, terdapat lima patung tokoh ternama yang terpajang di setiap penjuru mata angin kawasan Monas, mulai dari Pangeran Diponegoro, Raden Ajeng Kartini, hingga penyair legendaris Chairil Anwar.
Kelima patung tersebut merupakan pemberian sejumlah sosok ternama dan berpengaruh. Pemasangannya di setiap penjuru kawasan Monas tak lain untuk mengingat para pengunjung akan jasa para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia.
Dalam artikel Harian Kompas edisi 3 Desember 1978, Patung Diponegoro yang terpasang di sisi utara kawasan Monas merupakan pemberian dari Dr Mario Pitto, mantan Konsul Jenderal Kehormatan Indonesia di Italia.
Patung itu dibuat langsung di Italia oleh seorang pemahat bernama Profesor Cobertaldo sampai akhirnya dibawa dan diberikan Dr Mario Pitto ke Indonesia.
Baca juga: Soeharto dan Falsafah Mahabarata di Patung Arjuna Wijaya Jakarta Pusat
Pangeran Diponegoro sendiri lahir di Yogyakarta, 11 November 1785. Sejarah mencatat, Diponegoro menjadi tokoh utama dalam Perang Jawa pada periode 1825-1830 melawan Hindia Belanda.
Pria yang juga dikenal dengan nama Pangeran Harya Dipanegara itu meninggal pada usia 69 tahun. Kini, perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia masih dikenang dan diilhami teladannya bagi masyarakat Indonesia.
Patung Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) terletak di sisi selatan kawasan Monas. Berbeda dari yang lain, patung ini tak menggambarkan sosok pahlawan tertentu.
Patung tersebut justru menggambar sosok lima pemuda memancangkan bendera Merah Putih untuk mengenang peristiwa bersejarah Rapat Raksasa Ikada pada 19 September 1945.
Momen tersebut merupakan kali pertama Presiden RI Ir Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta bertemu dengan rakyat. Pertemuan dimaksudkan agar masyarakat mampu mewujudkan semangat kemerdekaan.
Baca juga: Patung Pemuda, Simbol Kobaran Semangat Pemuda Membangun Tanah Air
Melansir laman Jakarta Tourism, Patung Ikada selesai dibangun pada 1 Februari 1988. Bentuknya dirancang oleh seorang dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), sekaligus pematung terkenal, Sunaryo.
Patung yang melambangkan semangat juang para pemuda itu diresmikan pada 20 Mei 1988 oleh Gubernur DKI Jakarta yang kala itu, Wiyogo Atmodarminto.
Patung Muhammad Husni (MH) Thamrin berada di sisi barat kawasan Monas. Patung sosok yang juga dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan asli Betawi ini dibuat oleh Arsono dan diresmikan pada 11 Januari 1982.