Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus NIK Warga Jakarta Dipakai Peserta Vaksinasi di Tangsel Terjadi karena Salah Input Data

Kompas.com - 13/08/2021, 09:26 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Duduk persoalan kasus penggunaan nomor induk kependudukan (NIK) milik orang lain untuk vaksinasi Covid-19 yang terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, akhirnya terungkap.

NIK milik Yuni Trianita (43), warga ber-KTP DKI Jakarta, yang berdomisili di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu terpakai oleh peserta vaksinasi Covid-19 massal yang dikelola Klinik dr Ranny di Serpong, Tangsel. Hal itu karena petugas administrasi di klinik itu lalai dan salah menginput data saat pendaftaran.

Tercatat di JAKI dan Peduli Lindungi

Kasus itu baru diketahui saat Yuni dan keluarga berencana untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, suami Yuni mendapati keterangan di aplikasi Jakarta Kini (Jaki) bahwa istrinya sudah menerima vaksin dosis pertama di Serpong, Tangerang Selatan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Terganjal NIK Dipakai Orang Lain, Harus Lapor ke Mana?

"Waktu itu suami saya yang mengecek di Jaki, pas dilihat ada nama saya. Dia malah nanya ke saya, saya jawab belum. Kami memang belum vaksin," ujar Yuni saat dihubungi melalui sambungan telepon pada 4 Agustus 2021.

Kaget mendengar kabar tersebut, Yuni berinisiatif memeriksa data dirinya di aplikasi Peduli Lindungi milik pemerintah pusat. Dari situ, Yuni mendapati informasi bahwa dia tercatat sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Sertifikat dalam aplikasi Jaki dan Peduli Lindungi menunjukkan bahwa Yuni mendapatkan vaksin Sinovac. Penyuntikannya dilakukan di wilayah Serpong, Tangerang Selatan pada 22 Juli 2021.

"Vaksin dosis pertama, pakai Sinovac, tanggal 22 Juli 2021 di klinik dr Ranny Tangerang Selatan. Padahal saya sama sekali belum pernah divaksin," tutur Yuni.

Yuni dan suaminya menghubungi call center 119 dan klinik dr Ranny untuk meminta penjelasan terkait peristiwa yang dialaminya pada 1 Agustus 2021. Namun, dia tak mendapatkan kejelasan mengenai data dirinya yang terdaftar sebagai penerima vaksin dosis pertama.

Klinik salah input data

Kepala Klinik dr Ranny, Ranny Rulianty (51) menjelaskan, NIK milik Yuni tercatat sebagai penerima vaksin dosis pertama di tempatnya karena kesalahan penginputan data peserta yang dilakukan petugasnya.

Pada 22 Juli 2021, kliniknya ditunjuk untuk membantu pelaksanaan vaksinasi massal bagi karyawan perusahaan. Adanya kesalahan penginputan data peserta baru diketahui pihak klinik pada 5 Agustus 2021.

"Baru 5 Agustus itu ada komunikasi. Ibu Yuni mengaku NIK-nya dipakai. Pada saat itu, Ibu Yuni kan kontaknya ke klinik," ujar Ranny, Kamis (12/8/2021).

Ranny mengungkapkan, NIK milik Yuni tidak dipakai oleh orang lain untuk vaksinasi Covid-19. Masalah ada pada kesalahan petugas administrasi saat pelaksanaan vaksinasi massal pada 22 Juli itu.

Saat itu, lanjut Ranny, petugas administrasinya lalai dan salah memasukan NIK salah satu peserta. Imbasnya, identitas peserta yang dipilih petugas dari sistem atas nama Yuni Trianita.

"Jadi pada saat administrasi pendaftaran itu terjadi kesalahaan input NIK. Seharusnya yang terinput namanya si A, karena salah ketik, yang keluar nama lain," kata Ranny.

Baca juga: 3 Fakta Seputar Kasus Warga Bekasi Sempat Tak Bisa Divaksinasi karena NIK Dipakai Orang Lain

"Kebetulan yang keluar adalah nama yang bersangkutan, Ibu Yuni," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com