Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimpit Masalah Ekonomi, Seorang Pemuda Rampok Minimarket di Cisauk

Kompas.com - 13/08/2021, 15:23 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pria merampok minimarket di kawasan Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Pelaku diduga nekat beraksi sendirian karena terimpit kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Kanitreskrim Polsek Cisauk Iptu Margana menjelaskan, aksi perampokan dilakukan S (26) pada Minggu (8/8/2021) malam ketika minimarket hendak tutup.

"Si tersangka sendirian. Dia datang ke Alfamart Suradita malam, sekitar 19.30 WIB pas mau tutup," ujar Margana saat dihubungi, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Sandera Anak dan Rampok Uang Rp 70 Juta, Pria Ini Ditangkap 2 Jam Setelah Bebas dari Penjara

Menurut Margana, pelaku nekat beraksi seorang diri dengan bermodalkan sebilah pisau sangkur karena melihat kondisi minimarket yang sepi.

S masuk ke minimarket dan berpura-pura menjadi pembeli, lalu menodongkan pisau ke arah dua petugas kasir untuk meminta sejumlah uang.

"Kasir ketakutan, dikeluarkanlah uang dari meja kasir. Diberikan kepada tersangka," kata Margana.

Baca juga: Pria Mengamuk dan Rusak Barang Minimarket di Pamulang, Polisi: Pelaku ODGJ

Kepolisian yang mendapat laporan dari petugas minimarket mengenai peristiwa itu kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap S.

Kepada petugas, kata Margana, pelaku merampok minimarket tersebut untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Pasalnya, S yang tidak bekerja dan tinggal bersama kedua orangtuanya tak lagi memiliki uang untuk membeli makan.

"Motif faktor ekonomi untuk kebutuhan hidup. Dia enggak kerja, dan memang keluarganya pas kami datang kondisinya memprihatinkan si tersangka ini," kata Margana.

Adapun saat ini S sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolsek Cisauk. Dia dijerat Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemerasan.

Baca juga: Curi Rokok di Minimarket, Remaja di Bekasi Ditangkap Tukang Becak

Di sisi lain, lanjut Marga, kepolisian memberikan bantuan sembako kepada kedua orangtua S yang kian kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Dikenakan Pasal 368 tentang Pemerasan. Ya direncanakan sih berencana, karena masalah (ekonomi) itu," kata Margana.

"Makanya, kemarin kami bantu sedikit-sedikit. Memberikan bantuan juga kepada keluarga tersangka. Sembako saja, tapi kasus tetap jalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com