"Waterlooplein artinya adalah lapangan warterloop. Nama ini memang berbau atau bercerita tentang perang Perancis, tapi intinya itu mengejek Perancis karena kalah pada tahun 1815," kata Candrian.
Baca juga: Soeharto dan Falsafah Mahabarata di Patung Arjuna Wijaya Jakarta Pusat
Candrian mengatakan, monumen singa baru dibangun di lapangan itu oleh penguasa berikutnya, Belanda pada tahun 1828.
"Jadi itu dibuat untuk mengenang kekalahan Perancis. Yang membuat adalah penguasa berikutnya Belanda," kata Candrian.
Selain patung singa, terdapat juga patung seorang pendiri kota Batavia yang dibangun pada tahun 1876.
Patung tersebut dibuat oleh kolonial Belanda untuk mengenang 257 tahun Jayakarta yang ditaklukan oleh pendiri kota Batavia tersebut.
Namun pada tahun 1942, seluruh patung bernuansa kolonialisme dihancurkan, tepatnya saat Jepang menduduki Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Hal itu dilakukan semata untuk memperkuat propaganda Jepang kepada rakyat Indonesia pada saat itu.
Jepang mempropaganda sebagai 3A yakni pelindung asia, cahaya asia dan pemimpin asia.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, patung dan nama lapangan tersebut kian berubah menjadi Lapangan Banteng hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.