TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengakui, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayahnya masih berada di level 4 karena target testing yang belum dapat dipenuhi.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Tangerang menerapkan PPKM level 4 sejak 11-16 Agustus 2021.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, Pemerintah Pusat membebankan Pemkot Tangerang untuk melakukan testing kepada sekitar 4.800 orang per hari.
Namun, hingga saat ini, pihaknya masih belum dapat memenuhi target tersebut.
"Kalau kenapa kita masih di level 4, kita kurang di-testing," papar dia melalui sambungan telepon, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: BOR RS Rujukan di Kota Tangerang 30,82 Persen, Keterisian ICU Masih 51,25 Persen
Menurut Arief, pihaknya masih belum bisa memenuhi target itu lantaran menemui hambatan saat memasukkan data hasil testing ke situs Si Lacak.
Hambatan yang ditemui, yaitu pihak Pemkot kerap menemui lagging (lemot) saat mengakses situs Si Lacak.
"Jadi, servernya (Si Lacak) lemot lah. Jadi temen-temen harus nginput sampai malem," urai Arief.
Terlepas dari hal itu, dia menyatakan, pihaknya terus menggencarkan testing di Kota Tangerang agar level PPKM yang diterapkan di Pemkot Tangerang dapat menurun.
Dia turut mengakui, hingga Jumat sekitar pukul 18.30 WIB, pihaknya telah melakukan testing terhadap 455 orang.
Baca juga: Tambah 61 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 174 Pasien Sembuh
Jumlah tersebut merupakan testing yang dilakukan pihak RS dan belum ditambahkan dengan jumlah testing yang dilakukan pihak puskesmas.
"Ini di data kita baru 455 nih, ini yang puskesmas belum pada nge-input, itu baru data testing dari RS," tuturnya.
Dia menambahkan, target testing yang tak dapat dipenuhi menjadi satu-satunya alasan Pemkot masih menerapkan PPKM level 4.
Indikator lain seperti jumlah kasus harian, jumlah kematian, hingga jumlah tingkat keterisian kasur (bed occupancy rate/BOR) di RS, telah jauh menurun saat ini.
"Kalau selain testing, jumlah kasus harian, kematian, BOR RS, ya itu udah menurun memang," urai politikus Demokrat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.