Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4, Warga Pondok Melati Bekasi Gelar Resepsi Pernikahan di Kompleks, Ada Dangdutan

Kompas.com - 14/08/2021, 17:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga di Kompleks Ardhini 2, Pondok Melati, Kota Bekasi, menggelar resepsi pernikahan di kediamannya, Sabtu (14/8/2021).

Padahal, Kota Bekasi masih masuk dalam wilayah penerapan PPKM Level 4 dan termasuk dalam zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

Pemerintah melarang resepsi pernikahan di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4.

"Kami cek," ujar Kapolsek Pondok Gede, Kompol Puji Hardi ketika dikonfirmasi, Sabtu sore.

Baca juga: Pesta Perkawinan Ditiadakan di Daerah PPKM Level 4 Jawa-Bali, di Daerah Level 2 dan 3 Diperbolehkan

Sementara itu, salah seorang warga sekitar menceritakan bahwa hajatan tersebut sudah digelar sejak Sabtu pagi.

"Jam 7 pagi genset sudah menyala. Jam 8 pagi sound system sudah mulai nyalain lagu-lagu," kata warga yang enggan identitasnya disebutkan.

Ia menuturkan, para tamu undangan yang hadir di rumah tersebut cukup mentereng. Mereka datang dengan motor-motor gede (moge) merek premium.

Pada siang tadi, raungan motor-motor gede itu datang silih-berganti. Tak hanya itu, barisan mobil-mobil para tamu undangan juga terparkir memanjang di gang tersebut.

Dari karangan bunga yang terpasang di kediaman si empunya hajatan, menurut warga, beberapa di antaranya datang dari aparat TNI-Polri.

"Tetangga baru ini, baru 2-3 bulan ini. Tidak pernah kenalan juga, dia tidak pernah mengenalkan diri," kata dia.

"Saya tetangganya tidak diundang. Tidak ada permisi mau bikin acara," tambahnya.

Baca juga: Anies: Pandemi Belum Selesai, Jangan Merasa Sudah Bebas

Tak hanya berkerumun di rumah yang jadi lokasi hajatan, sekitar separuh dari para tamu undangan juga disebut tak mengenakan masker dengan benar.

Apalagi, ada dangdutan yang memeriahkan acara.

Kepada Kompas.com, ia menunjukkan bukti foto pelanggaran prokes tersebut.

"Terus ada yang nyanyi bareng di atas gitu. Dangdutan kecil-kecil, namanya kawinan, ya. Organ tunggal sama penyanyinya kan enggak (pakai masker)," jelasnya.

"Kalau lihat dari mata langsung, sudah sore begini sudah tidak begitu ramai, kalau 30-an lebih (tamu undangan), ada banget, ya. Mobilnya saja banyak sekali, belum motor," pungkasnya.

Pemerintah melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 masih melarang digelarnya resepsi pernikahan pada wilayah PPKM Level 4.

Hingga saat ini, Kota Bekasi masih masuk dalam wilayah penerapan PPKM Level 4 dan masih masuk dalam zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com