Mereka berasal dari berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya, seperti Penjaringan, Tanjungpriok, Mangga Besar, Senen, Tanahabang dan Jatinegara.
Bahkan banyak dari mereka yang berasal Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Banten. Sebagian besar peserta datang menggunakan kereta api dan berhenti di Stasiun Gambir.
Mereka datang dengan membawa poster-poster dan bendera merah putih. Tentara Jepang pun melakukan penjagaan ketat dengan senjata lengkap.
Suasana yang tegang dan mencekam itu tak mampu membuat rakyat gentar. Mereka menunjukkan satu semangat yang sama kepada dunia, yaitu Bangsa Indonesia sudah merdeka dan berdaulat!
Di hari yang sama, Presiden Republik Indonesia Soekarno mengadakan sidang kabinet pertama dengan sejumlah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Di sisi selatan Monas, patung Ikada berdiri untuk mengenang peristiwa rapat besar Ikada.
Dilansir dari laman Jakarta Tourism, patung IKADA di area Monas menggambarkan sosok lima pemuda yang sedang memancangkan bendera Merah Putih.
Lima pemuda merupakan jumlah minimal yang menggambarkan himpunan massa dengan sikap tekad, berani, dan optimis.
Pembangunan patung Ikada dirancang oleh seorang dosen ITB dan pematung terkenal bernama Sunaryo.
Patung Ikada pertama kali dibangun pada 19 September 1987 dan selesai dibangun pada 1 Februari 1988.
Patung Ikada kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu Wiyogo Atmodarminto pada 20 Mei 1988.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.