JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali menangkap salah seorang pelaku tawuran yang menewaskan Indramayu (51), warga Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pelaku berinisial S itu ditangkap pada Rabu (18/8/2021) dini hari oleh petugas gabungan Polsek Johar Baru dan Polda Metro Jaya.
Saat diinterogasi petugas, S mengakui bahwa ia adalah salah satu pelaku tawuran yang mengeksekusi korban.
"Sudah (ditangkap), pelaku yang diamankan berinisial S. Dia pelaku utama," kata Kanit Reserse Kriminal Polsek Johar Baru AKP Suprayogo saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Seorang Warga Johar Baru Tewas akibat Tawuran, Ini Penjelasan Adik Korban
Dengan penangkapan S ini, maka total pelaku yang ditangkap berjumlah dua orang.
Sebelumnya, polisi juga telah menangkap pemuda berinisial AA yang diduga terlibat dalam tewasnya Indramayu.
Hingga kini, polisi masih memeriksa S dan AA untuk mendalami kasus tawuran berujung maut ini.
"Sementara ini dari hasil pemeriksaan, pelaku tidak ada terlibat indikasi sindikat narkoba. Motifnya murni tawuran. Namanya anak seberang (jalan) biasa saling ejek, jadi dibuka kasih petasan kemudian terjadi tawuran," ujar Suprayogo.
Tawuran di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, itu terjadi pada Senin (16/8/2021) dini hari melibatkan dua kelompok warga.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Tawuran yang Sebabkan Satu Orang Tewas di Johar Baru
Video peristiwa tawuran ini viral di media sosial. Warga terlibat saling serang menggunakan batu, kayu, dan kembang api.
Pada Senin pagi diketahui ada korban tewas dalam tawuran itu, yakni Indramayu, warga sekitar yang sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Adik korban, Mega Nilamsari (31), menyebutkan bahwa korban tewas saat berupaya membubarkan tawuran yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.
Menurut Mega, kakaknya tidak ikut dalam aksi tawuran, sebab saat kejadian kakaknya baru saja pulang bekerja.
"Jadi dia (korban) baru saja pulang ngojek. Dia enggak ikut-ikut dalam tawuran itu. Memang dia ambil bambu bendera, maksudnya mau bubarin tawuran itu. Nah tiba-tiba orang Baladewa nyerang kakak saya," kata Mega ditemui di rumah duka, Senin (16/8/2021), seperti dilansir Warta Kota.
Baca juga: Halang-halangi Ambulans Bawa Bayi Kritis di Jatinegara, Oknum Prajurit TNI Diproses Hukum
Mega mengatakan, saat itu kakaknya dikejar oleh pelaku tawuran lalu langsung terjatuh. Pelaku yang melihat langsung memanfaatkan momen tersebut dengan mengayunkan senjata tajam ke perut dan dada korban.
"Jadi pas abang saya jatuh langsung dibacok oleh pelaku. Itu ke perut sama dada. Itu langsung orang sini bawa ke puskesmas tapi karena luka dan pendarahan yang hebat dilarikan lagi ke rumah sakit," katanya.
Meski telah dilarikan ke RSCM dan menjalani perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan akibat luka yang cukup serius di bagian perut dan dada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.