Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Fakta Kasus Oknum TNI Halangi Ambulans yang Bawa Bayi Kritis

Kompas.com - 19/08/2021, 15:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang penghalangan laju ambulans oleh seorang oknum TNI di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (12/8/2021) pekan lalu viral.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kejadian tersebut di sini:

Ambulans serempet motor anggota TNI

Berita tentang kejadian oknum TNI menghalang-halangi laju ambulans disebarkan oleh Gholib, sang sopir ambulans itu sendiri, melalui akun media sosialnya @gholibnurilham.

Menurut pengakuan Gholib, ambulans yang ia kendarai tidak sengaja menyerempet motor Praka AMT yang tidak menepi atau memberi jalan untuk kendaraan yang tengah membawa pasien kritis itu.

Baca juga: Anies Sebut Jakarta Belum Sepenuhnya Aman dari Covid-19

Gholib pada saat itu membawa bayi prematur yang tengah kritis dari Puskesmas Jatinegara menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih.

Menurut sang sopir ambulans, Praka AMT itu tidak berusaha menepi ataupun memberikan jalan bagi ambulansnya. Itulah yang menyebabkan kecelakaan kecil terjadi.

Anggota TNI kejar dan halangi jalan ambulans

Praka AMT yang tidak terima diserempet kemudian mengejar dan menghalang-halangi laju ambulans.

Gholib sempat mengambil foto ketika dihalang-halangi oleh prajurit TNI tersebut dan mengunggahnya ke internet.

"Bagaimana tanggapan kalian? Padahal jelas saya sedang membawa pasien EMERGENCY (Kode MERAH) di mana pasien tersebut adalah bayi menggunakan inkubator dan kondisi udah sangat kritis karena lahir secara premature," tulis Gholib di akun media sosialnya.

Baca juga: Polisi Masih Larang Pesepeda Lintasi Jalan Sudirman-Thamrin Selama PPKM Level 4

Ketika dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Gholib mengaku bahwa ambulansnya dihalang-halangi dari Jalan Otista sampai daerah Cawang Kompor, yang berjarak sekitar 2 kilometer.

Bayi yang dibawa akhirnya meninggal

Meski begitu, ambulans tersebut tetap mampu membawa bayi kritis tersebut ke RSUD Budhi Asih.

Sang bayi juga sempat mendapat perawatan. Hanya saja, nyawanya tidak terselamatkan.

"Tapi, keluarga bayinya enggak mempermasalahkan soal penghalang-halangan itu," tutur Gholib.

Baca juga: Vaksinasi Moderna untuk Pengidap Autoimun Diluncurkan Besok, 100 Warga Jakarta Sudah Daftar

Sopir ambulans dan petugas TNI berdamai

Menurut pengakuan Gholib, dirinya dan Praka AMT sudah berdamai.

Keduanya sempat melakukan mediasi yang berujung damai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Megapolitan
Gathan Saleh Mengaku Sakit, Rekonstruksi Kasus Penembakan di Jatinegara Batal Digelar

Gathan Saleh Mengaku Sakit, Rekonstruksi Kasus Penembakan di Jatinegara Batal Digelar

Megapolitan
Diperiksa Atasan, Petugas Damkar Jaktim Bantah Cabuli Anak Kandung

Diperiksa Atasan, Petugas Damkar Jaktim Bantah Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di GT Halim Jadi Tersangka

Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di GT Halim Jadi Tersangka

Megapolitan
Diejek Berkali-kali Jadi Penyebab Renaldi Gelap Mata dan Bacok Temannya di Kampung Bahari

Diejek Berkali-kali Jadi Penyebab Renaldi Gelap Mata dan Bacok Temannya di Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Minta Orang yang Tarik Uang ke Pengendara Motor untuk Melintasi Trotoar di Jakpus Ditangkap

Heru Budi Minta Orang yang Tarik Uang ke Pengendara Motor untuk Melintasi Trotoar di Jakpus Ditangkap

Megapolitan
Pertanggungjawaban Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Halim

Pertanggungjawaban Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com