Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Luncurkan Program Sahabat Anak, Klaim Akan Penuhi Kebutuhan Yatim Piatu Korban Covid-19

Kompas.com - 20/08/2021, 05:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Depok resmi meluncurkan program Depok Sahabat Anak Indonesia. Program tersebut ditujukan kepada anak-anak di Kota Depok yang kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya akibat Covid-19.

"Mereka ada yang kehilangan bapak dan ibunya sekaligus, ada pula yang kehilangan ibu atau bapak saja. Hitungan kita ada 887 anak dengan usia 5 tahun, 3 tahun, dan 10 tahun," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, dikutip situs resmi Pemerintah Kota Depok pada Kamis (19/08/2021) malam.

Idris menyebut anak-anak ini perlu mendapatkan pembinaan. Ia meminta perangkat daerah terkait agar ikut memberikan perhatian kepada mereka.

Baca juga: Masih Ada 18 RT Zona Merah di Depok, Ini Daftarnya

"Nanti kita ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan dinas-dinas terkait untuk perhatian dari sisi pendidikan dan pembinaan mereka," kata Idris.

Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Anisa Handari mengatakan, pihaknya akan melakukan sistem jemput bola untuk mencari dan mendata anak-anak ini.

Ke depan, program ini berkolaborasi dengan semua perangkat daerah, terutama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial.

"Pemkot Depok hadir untuk anak-anak ini. Jangan sampai mereka sudah kehilangan orang tua, juga kehilangan cita-citanya, kita terus memberikan pendampingan," ujar Nessi.

Baca juga: Gap Data Covid-19 Masih Terjadi antara Depok dengan Jawa Barat, Selisihnya 7 Kali Lipat

Dalam wawancara sebelumnya dengan Kompas.com, Nessi menyebut bahwa DPAPMK Kota Depok akan mendata secara rinci kebutuhan masing-masing anak.

Dengan ini, ia berharap agar pemenuhan kebutuhan anak-anak yatim/piatu korban Covid-19 itu sesuai dengan keperluan mereka atau dengan kata lain, tepat sasaran.

Nessi memberi contoh, ada anak-anak yang kehilangan ibunda tetapi ayahnya masih bekerja dan mampu memenuhi nafkah mereka.

Anak-anak ini tetap harus dicari tahu, apakah memerlukan pendampingan psikologis atau tidak, sebab boleh jadi mereka merasa ada yang hilang dalam kehidupan berkeluarganya.

"Untuk itu kami ada teman-teman psikolog," ujar Nessi.

Begitu pun jika anak-anak itu kehilangan kedua orangtua alias yatim-piatu. Pemerintah akan bantu mencarikan keluarga dekatnya dan mengutamakan agar anak tersebut diasuh oleh keluarga dekatnya jika bersedia.

"Kalau tidak ada, kami akan ke Dinas Sosial, karena di sana ada panti asuhan. Tapi yang pertama harus dicari keluarganya dulu. Jangan sampai kita titip (ke panti asuhan) tapi ternyata ada keluarga yang mau mengasuh," ujar Nessi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com