Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Bumil di Kota Tangerang: POGI Pastikan Aman, Pemkot Janji Tambah Lokasi

Kompas.com - 20/08/2021, 06:18 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai memperluas kembali sasaran vaksinasi Covid-19 di wilayah tersebut pada Kamis (19/8/2021).

Melalui arahan Pemerintah Pusat, Pemkot Tangerang turut menggelar vaksinasi untuk ibu hamil dengan total target 3.157 orang yang disuntik mulai Kamis kemarin.

Pengalaman bumil terima vaksinasi

Seorang ibu hamil, Titi Widyastuti, mengaku sempat merasa khawatir saat hendak mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca juga: 368 Bumil Terpapar Covid-19 di Kota Tangerang, POGI Sarankan Ibu Hamil Terima Vaksinasi

Namun, berkat bujukan serta penjelasan soal manfaat vaksin, Titi memberanikan diri mengikuti vaksinasi di Puskesmas Karawaci Baru, Karawaci, Kota Tangerang.

"Deg-degan sih awalnya. Karena kan ibu hamil baru dapat rekomendasi buat divaksin," kata Titi kepada awak media, Kamis.

Titi berujar, proses skrining kesehatan yang dijalani sebelum menerima vaksin tergolong lancar.

Usai disuntik, dia juga tidak merasakan keluhan atau efek samping apa pun.

Sebelum divaksin, kata Titi, dia juga tidak melakukan persiapan khusus.

Titi berharap, dengan mengikuti vaksinasi itu, anaknya juga mampu mendapatkan imun untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Pemkot Bakal Perluas Lokasi Vaksinasi Khusus Bumil di Kota Tangerang

Wulan, yang juga ibu hamil, mengaku ingin divaksin agar anaknya mampu mendapatkan imun.

Dia mengaku tidak merasakan efek samping apa pun selama observasi atau usai divaksin.

Sama halnya dengan Titi, sebelum divaksin, Wulan tidak melakukan persiapan khusus.

Bakal perluas lokasi vaksin

Pemkot merencanakan, vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil akan digelar di 33 RS di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, sementara ini, pihaknya baru menggelar vaksinasi Covid-19 di 38 puskesmas dan di RSUD Kota Tangerang.

Namun, dalam waktu dekat, Pemkot bakal menggelar vaksinasi untuk ibu hamil di seluruh RS di Kota Tangerang.

"Di 33 RS nanti ke depan semuanya dan puskesmas jadi sentra vaksin ibu hamil. Mudah-mudahan ini bisa dilakukan," ungkap Arief pada awak media, Kamis.

Pemkot juga berencana memperbanyak lokasi vaksin ibu hamil guna mempercepat capaian vaksinasi target tersebut.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Bumil di Kota Tangerang Hari Ini, Mulanya Ada Rasa Takut

Tak hanya itu saja, kata Arief, penambahan lokasi vaksin juga dilakukan karena jumlah ibu hamil yang tercatat di data Dinas Kesehatan ada sebanyak 38.000 orang.

Akan tetapi, jumlah ibu hamil yang memenuhi persyaratan sebagai penerima vaksin Covid-19 di sana hanya ada sekitar 3.000 orang.

Adapun syarat yang dimaksud adalah para ibu hamil yang memilik kandungan berusia 13-33 minggu.

"Dalam mempercepet ibu hamil sekarang kita kejar 3.000 dulu. Karena, kriteria yang masuk, yakni minggu 13-33 yang boleh divaksin," kata politikus Demokrat itu.

Kata Arief, berdasarkan uji klinis, vaksin tersebut aman untuk mereka yang sedang mengandung.

"Masyarakat enggak usah khawatir, ini untuk kebaikan kebaikan diri sendiri, keluarga, dan bangsa," ucapnya.

Baca juga: UPDATE 19 Agustus: Tambah 107 Kasus di Kota Tangerang, 122 Pasien Covid-19 Berhasil Sembuh

POGI sarankan ibu hamil divaksinasi

Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Banten mencatat, ada 368 ibu hamil di Kota Tangerang yang pernah terpapar Covid-19 selama pandemi.

Oleh karena itu, Kepala POGI cabang Banten Bayu Winarno berujar, untuk mencegah penyebaran virus di antara ibu hamil, mereka disarankan untuk menerima vaksinasi Covid-19.

"Rekomendasi POGI, vaksin Covid-19 aman untuk ibu hamil," ucapnya.

POGI mendukung upaya pemerintah yang mencanangkan vaksinasi ibu hamil secara serentak di Indonesia pada Kamis ini.

Dia mengungkapkan, vaksin Covid-19 tidak memberikan efek samping kepada janin yang berusia 13-33 minggu.

Pasalnya, pada masa tersebut, janin tak lagi berproses dalam pembentukan organ.

Sebelum minggu ke-13 atau hingga minggu ke-12, janin tengah berproses untuk membentuk organ.

Selama pembentukan organ, diharapkan janin tidak menerima kandungan kimia apa pun.

"Insya Allah enggak ada (efek samping ke janin). Kalau dilakukan di atas 12 minggu, aman. Karena, proses 12 minggu ini adalah pembentukan organ-organ, sehingga diharapkan tidak ada bahan kimia," papar Bayu.

Dia menambahkan, jarak antara vaksinasi pertama dan kedua pada ibu hamil sama dengan jarak vaksinasi target lain, yaitu selama 28 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com