Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Kramatjati Kickoff Vaksinasi Moderna, Bisa untuk Orang dengan Komorbid

Kompas.com - 20/08/2021, 17:19 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puskesmas Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, memulai vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Moderna bagi masyarakat umum, Jumat (20/8/2021).

Kepala Puskesmas Kramatjati Inda Mutiara mengatakan, vaksinasi ini akan dilaksanakan hingga 3 Oktober 2021.

"(Vaksin) dikhususkan bagi orang yang belum pernah divaksinasi vaksin Covid-19 apa pun, entah itu dosis pertama atau kedua," kata Inda kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: Golongan Masyarakat yang Bisa Dapatkan Vaksin Moderna di Jakarta

Inda juga mengatakan, orang dengan komorbid boleh disuntik vaksin Moderna.

"Hadir di sini warga yang memang ada masalah dengan autoimun, gangguan kendala medis, komorbid berat," ujar Inda.

"Kemudian jika diperlukan bagi yang sekolah ke luar negeri yang pemerintahnya menginginkan jenis vaksin Moderna, itu bisa diakomodir," lanjut dia.

Inda menyampaikan, vaksin Moderna ini untuk warga Jakarta dengan usia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Saat Instruksi Jokowi soal Tarif Tes PCR Tak Dipatuhi Sejumlah RS dan Klinik di Jakarta

Riska adalah satu peserta dengan penyakit autoimun yang menjalani vaksinasi di Puskesmas Kramatjati pada hari ini.

"Saya baru pertama kali (vaksinasi). Saya ada autoimun jadi belum vaksin sebelumnya. Alhamdulillah pada hari ini bisa dapat vaksin Moderna yang memang sesuai dengan penyakit yang saya derita," kata Riska.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan vaksin Covid-19 Moderna untuk masyarakat umum di Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Tidak Akan Bangun Rumah DP Rp 0 Baru di Sisa Masa Jabatan Anies

Vaksin ini sebelumnya disuntikkan sebagai booster, atau vaksin dosis ketiga, bagi tenaga kesehatan.

Namun, untuk masyarakat umum, vaksin ini diberikan sebagai dosis pertama dan kedua, bukan untuk booster atau vaksin dosis ketiga.

Karena jumlah dosis yang terbatas, yaitu hanya sebanyak 200.060 dosis, maka Pemprov DKI mengeluarkan aturan khusus mengenai golongan yang bisa menerima vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Moderna di Amerika Serikat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com