Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSU Tangsel Klaim Kasus Rekayasa Screening Covid-19 Pasien Baru Sekali Terjadi

Kompas.com - 20/08/2021, 19:50 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan rekayasa formulir screening Covid-19 terhadap pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan, Banten, diklaim baru satu kali terjadi.

Hal tersebut disampaikan Humas RSU Tangerang Selatan, Lasdo ketika mengungkapkan hasil penyelidikan sementara kasus rekayasa screening Covid-19 yang dikeluhkan seorang pasien.

"Sampai saat ini tidak ada data insiden yang sama di Tim Keselamatan Pasien rumah sakit," ujar Lasdo kepada Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: RSU Tangsel Akui Adanya Rekayasa Screening Covid-19 Seorang Pasien oleh Oknum Petugas

Saat ini, lanjut Lasdo, pihaknya akan melakukan evaluasi internal sekaligus memberikan pembinaan kepada oknum petugas yang merekayasa formulir screening Covid-19 tersebut.

Dia berharap tindak lanjut yang dilakukan saat ini bisa meningkatkan perlindungan dan keamanan pasien, sekaligus mencegah kejadian serupa terulang kembali.

"Mengenai kelalaian petugas tersebut akan dilakukan pembinaan sesuai rekomendasi tim keselamatan pasien rumah sakit, untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali dan meningkatkan patient safety rumah sakit," pungkasnya.

Sebelumnya, keluarga pasien di RSU Tangerang Selatan mengungkap dugaan rekayasa formulir screening terkait Covid-19.

Kala itu, pasien bersangkutan melakukan screening untuk persyaratan sebelum persalinan.

AM, suami pasien, menceritakan bahwa dugaan rekayasa bermula ketika dia bersama sang istri datang ke RSU Tangerang Selatan pada Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Selidiki Rekayasa Screening Covid-19, RSU Tangsel Klaim Tak Temukan Risiko Bahayakan Pasien

Setelah itu, keduanya mengurus administrasi pendaftaran dan mendapatkan formulir screening terkait Covid-19 yang harus difotokopi sebagai persyaratan.

"Kami pemberkasan pendaftaran kan, habis itu disuruh fotokopi," ujar AM saat dikonfirmasi, Jumat.

Saat melihat dan mempelajari dokumen itu, AM justru mendapati formulir screening Covid-19 tersebut telah diisi oleh petugas.

Padahal, kata AM, sang istri belum diwawancarai atau dimintai keterangan mengenai kondisi kesehatannya oleh petugas tersebut.

"Pas kami lihat, kami pelajari berkasnya itu kok sudah terisi. Ditulis, diceklis sama mereka. Saya tanyakan ke istri, katanya belum ditanyakan," kata AM.

AM yang curiga lalu mempertanyakan kepada petugas mengapa formulir tersebut sudah terisi lengkap.

Sebab, dia khawatir ada dugaan rekayasa data terkait kondisi kesehatan.

Setelah itu, lanjut AM, sang istri akhirnya menjalani pemeriksaan dan hasilnya menyatakan tidak ada indikasi atau gejala Covid-19.

Baca juga: Petugas yang Rekayasa Screening Covid-19 Pasien di RSU Tangsel Terancam Sanksi Administrastif

"Diceklis suhu istri saya 38 derajat. Ditanya apa sudah mengukur, katanya ini formalitas saja. Kami khawatir mau dicovidkan," ungkap AM.

"Baru habis itu sekitar jam 15.00 WIB petugas lakukan tes. Sekitar jam 16.00 WIB diinformasikan bahwa istri saya enggak Covid-19," sambungnya.

Pada Kamis (19/8/2021), AM mengaku sudah bertemu dengan pihak RSU Tangerang Selatan dan mendapatkan penjelasan peristiwa yang dialami dia dan istrinya.

Adapun saat ini, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak rumah sakit mengakui adanya keteledoran petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com