Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Menuju PPKM Level 3, Wali Kota: Tenaga Kesehatan Bisa Istirahat

Kompas.com - 23/08/2021, 07:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan bahwa ruang instalasi gawat darurat (IGD) mulai sepi dari pasien Covid-19 seiring dengan meredanya penularan virus corona di wilayahnya.

Ia memberi contoh, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok yang sebelumnya didedikasikan untuk perawatan Covid-19, kini hanya merawat beberapa pasien Covid-19 dari 2 lantai yang disiapkan untuk penanganan infeksi virus SARS-CoV-2 itu.

"Sekarang tenaga kesehatan bisa istirahat kembali," ujar Idris dikutip situs resmi Pemerintah Kota Depok pada Minggu (22/8/2021) malam.

"Namun jangan sampai mereka kecolongan lagi, karena warga yang tidak disiplin," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Kota Depok Menuju PPKM Level 3

Pemerintah bersiap menurunkan kebijakan PPKM di Depok dari yang sebelumnya level 4 menjadi level 3.

Hal ini berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa Depok, dalam beberapa hari terakhir, sudah masuk dalam kategori level 3.

Perubahan kebijakan seiring penurunan level ini masih menanti Instruksi Menteri Dalam Negeri pada hari ini, tetapi sinyal relaksasi kegiatan mulai ditunjukkan.

"Usaha-usaha yang sebelumnya tutup pada PPKM Level 4 kemarin, saat PPKM Level 3 ini dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Idris.

"Termasuk sejumlah mal di Depok juga sudah dibuka, tapi tetap dibatasi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan prokes," terangnya.

Baca juga: Depok Menuju PPKM Level 3, Wali Kota Singgung Pelonggaran Pembatasan Kegiatan Ekonomi

Berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan terhadap Kota Depok, per Jumat (20/8/2021) dan Sabtu (21/8/2021), situasi penularan Covid-19 di wilayah itu sudah memasuki level 3 dengan beberapa indikator menunjukkan perbaikan.

Dari segi kapasitas respons, positivity rate mingguan di Depok turun dari 18,12 persen ke 16,36 persen dari Jumat ke Sabtu.

Rasio tes-lacak kontak erat meningkat dari 1,94 menuju 2,13 per minggu. Sementara keterisian rumah sakit turun dari 34,26 menjadi 32,75 persen per minggu.

Dari segi penularan, tren jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Depok turun dari 85,34 menjadi 81,77 per 100.000 penduduk per minggu dari Jumat ke Sabtu dan tren rawat inap menurun tipis dari 16,86 ke 16,12.

Namun, kematian per 100.000 penduduk per minggu naik sedikit dari 2,29 ke 2,49.

Asesmen penentuan level dari Kementerian Kesehatan yang diperbarui setiap hari ini sama dengan yang dijadikan acuan level PPKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com