Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Menangani Covid-19 Jangan Pakai Kosmetik, Harus Kerja Otentik

Kompas.com - 23/08/2021, 10:59 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 tidak dapat dilakukan dengan pencitraan, melainkan harus melalui kerja-kerja otentik.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam diskusi virtual yang diunggah akun Youtube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

"Menangani Covid-19 jangan pakai kosmetik, jangan pakai touch-up. Kalau kerja menangani pandemi begini, itu pakai kerja-kerja otentik," kata Anies.

Baca juga: Jakarta Terapkan PPKM Level 4 Meski Berstatus Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasan Anies

"Enggak bisa pakai foto, enggak bisa pakai atraksi, tapi pakai grafik, virusnya enggak bisa difoto, sembuhnya juga. Jadi bangun sistem, bangun data yang benar, jadi dapat dilihat penanganannya benar atau tidak," sambungnya.

Anies menjelaskan, sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada Maret 2020, Pemprov DKI telah memprediksi bahwa pandemi akan berlangsung lama.

Oleh karena itu, Pemprov DKI membangun sistem corona.jakarta.go.id untuk mengkoordinir penanganan Covid-19.

"Sistem ini awalnya dibangun untuk distribusi rapid test, alat pelindung diri, distribusi kebutuhan-kebutuhan logistik penanganan Covid-19 sehingga 332 puskesmas di Jakarta semuanya terkoordinasi untuk kita bisa membagikan kebutuhan dan mengetahui kondisi di lapangan seperti apa," ungkap Anies.

Menurut Anies, hasil penanganan Covid-19 di Ibu Kota bisa dilihat dari grafik yang ditampilkan dari sistem tersebut.

"Begitu sistem ini terbuat, semua bisa dilihat (hasil penanganan Covid-19). Kalau difoto, sistem ini enggak bisa difoto, kalau mau dicitrakan enggak bisa dicitrakan," katanya.

Saat ini, Jakarta pun sudah masuk kategori zona hijau Covid-19.

Pencapaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai 103 persen. Sedangkan, pencapaian vaksinasi di kota-kota penyangga masih di bawah 50 persen.

Baca juga: Wagub Klaim Jakarta Masuk Zona Hijau Covid-19 dan Capai Herd Immunity

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com