Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Lonjakan Kasus Covid-19 jika PPKM Level 4 Dilonggarkan di Jabodetabek

Kompas.com - 23/08/2021, 15:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono memperingatkan, kasus Covid-19 sangat mungkin meningkat kembali jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jabodetabek dilonggarkan.

“Sudah pasti (ada peningkatan kasus). Tidak usah dalam waktu dekat. Begitu ada kenaikan mobilitas penduduk, kan penularan lebih mudah. Itu pasti kok,” ujarnya.

Jika kasus penularan sudah naik, akan sulit untuk menurunkannya kembali, imbuh Pandu.

Baca juga: Jakarta Terapkan PPKM Level 4 meski Berstatus Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasan Anies

Kasus di Jabodetabek, terutama Jakarta, turun ketika PPKM diberlakukan secara ketat pada periode Juli hingga Agustus 2021.

Namun, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pada beberapa waktu terakhir seiring penurunan kasus. Di antara pelonggaran yang dilakukan adalah diizinkannya beberapa mal untuk beroperasi kembali.

Ketika pelonggaran dilakukan, perkembangan kasus malah cenderung stagnan, bukan menurun.

Jumlah kasus aktif di Jakarta bertahan di kisaran 8.500-9.500 dalam sepekan terakhir. Positivity rate juga bertahan di angka 6,7-7,7 persen.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas aman positivity rate sebesar 5 persen.

Baca juga: Syarat dan Lokasi Mendapatkan Vaksin Pfizer di Jakarta

Pelonggaran PPKM yang semakin besar akan secara otomatis membuat kasus menjadi meningkat kembali, ujar Pandu.

Apalagi, tingkat vaksinasi Covid-19 di wilayah penyangga Kota Jakarta masih rendah.

“Begitu (PPKM) dilonggarkan, kantor dibuka, yang bekerja di Jakarta ya orang-orang Jabodetabek. Itu masif," tutup Pandu.

Penentuan perpanjangan PPKM Level 4

PPKM Level 4 di Jakarta akan berakhir hari ini. Namun, pemerintah pusat belum mengumumkan apakah PPKM Level 4 akan kembali diperpanjang atau tidak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, kasus Covid-19 di Ibu Kota dan kota-kota penyangga bisa terkendali sehingga lebih banyak kegiatan publik yang diizinkan beroperasi.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Mobil Vaksin Keliling di Jakarta, Senin 23 Agustus

"Mudah-mudahan di awal minggu depan kita lihat, mudah-mudahan satu kawasan Jakarta Raya itu kondisinya sama-sama terkendali sehingga harapannya kita bisa melihat kegiatan yang bisa dilakukan bertambah," kata Anies dalam diskusi virtual yang diunggah akun YouTube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

Lebih lanjut, Anies mengatakan, Jakarta saat ini sudah masuk kategori zona hijau Covid-19. Namun, pemerintah pusat tetap menerapkan PPKM Level 4 di Ibu Kota.

"Yang dipertimbangkan pemerintah pusat itu adalah karena tetangga kanan-kiri (Bodetabek) masih belum 100 persen terkendali, maka bila ada perubahan di Jakarta, dikhawatirkan terjadi lonjakan kembali," ujar Anies.

Selain itu, pencapaian vaksinasi di kota-kota penyangga masih di bawah 50 persen. Sedangkan pencapaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai 103 persen.

(Penulis : Vitorio Mantalean, Rindi Nuris Velarosdela/ Editor : Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com