JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeklaim bahwa wilayah Ibu Kota sudah berstatus zona hijau saat ini.
Hal ini dilihat dari kasus Covid-19 yang sudah menurun dan capaian vaksinasi di angka 103 persen, seperti yang disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
“Alhamdulillah Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi herd immunity (kekebalan kelompok). Namun demikian, kami minta semua warga disiplin patuh dan taat protokol kesehatan,” ujar Riza dilansir dari Antara.
Baca juga: Jakarta Terapkan PPKM Level 4 meski Berstatus Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasan Anies
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan adanya penurunan kasus aktif di Jakarta sejak Agustus 2021 ini. Sebelumnya, Jakarta mengalami lonjakan kasus seiring merebaknya penyebaran virus Corona varian Delta dari India.
Puncaknya terjadi pada 16 Juli 2021 lalu dengan 113.138 kasus aktif. Perlahan, jumlah kasus menurun di saat pemerintah juga mulai memperketat mobilitas masyarakat, ditandai dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Jakarta dan sekitarnya.
Jumlah kasus aktif di Jakarta per 22 Agustus 2021 kemarin adalah 8.531.
Hanya saja, ini bukan berarti Jakarta ada di zona hijau.
Baca juga: Wagub Klaim Jakarta Masuk Zona Hijau Covid-19 dan Capai Herd Immunity
Menurut peta risiko Satgas Covid-19, hanya ada satu wilayah di Indonesia yang berstatus zona hijau, yakni Pegunungan Arfak di Papua Barat. Sementara Jakarta berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko penularan sedang.
Status zona oranye hanya satu tingkat di bawah zona merah. Sementara di bawahnya ada zona kuning dan zona hijau.
Menurut Satgas Covid-19, wilayah yang bisa disebut zona hijau adalah wilayah yang tidak mencatatkan kasus Covid-19 sama sekali, atau pernah mencatatkan kasus Covid-19 tetapi tidak mengalami penambahan kasus baru dalam empat minggu terakhir.
Baca juga: Lokasi dan Syarat Dapatkan Vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin Pfizer di Jakarta
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menganggap kondisi Covid-19 di Jakarta saat ini, di mana kasus aktif stagnan di kisaran 8.500-9.500 dalam satu pekan terakhir, sebagai warning (peringatan).
“Saat ini (tren penularan Covid-19) stall. Artinya tidak meningkat, tidak menurun. Ini artinya warning (peringatan),” ujarnya.
Ia mengingatkan pemerintah untuk tetap membatasi mobilitas warga secara ketat agar tren penurunan kasus berlanjut.
Positivity rate di Jakarta saat ini ada di kisaran 6,7-7,7 persen, yang berarti masih jauh dari batas aman 5 persen yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.