Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Dendam Picu Tawuran Tak Berkesudahan di Johar Baru

Kompas.com - 25/08/2021, 09:00 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran terus berulang di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat. Dendam antara kelompok pemuda dinilai menjadi salah satu alasan mengapa tawuran ini tak berkesudahan.

Pada Minggu (22/8/2021), tawuran kembali pecah di Jembatan Kota Paris. Kelompok warga Kampung Rawa sengaja memicu keributan untuk membalas dendam ke kelompok warga Tanah Tinggi.

Tawuran yang berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB itu hanya berlangsung selama 10 menit dan langsung dibubarkan aparat kepolisian.

Sore keesokan harinya, polisi menangkap tiga tersangka yang dianggap sebagai dalang tawuran.

Mereka adalah HK (25), MY (29), dan BP (31). Ketiganya positif mengonsumsi sabu berdasarkan hasil tes urine.

Baca juga: Tiga Dalang Tawuran di Johar Baru Positif Sabu

Kapolsek Johar Baru Kompol Edison menjelaskan, ketiga pelaku dianggap sebagai dalang karena ikut merencanakan dan memprovokasi aksi tawuran tersebut.

Motif mereka adalah balas dendam atas kematian Indramayu (51) dalam aksi tawuran sepekan sebelumnya.

"Itu dia ada motif balas dendam juga dengan kasus tawuran sebelumnya," kata Edison saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).

Salah satu pelaku, MY (29) mengakui jika aksi tawuran tersebut merupakan aksi balas dendam. MY menyinggung rekannya sempat menjadi korban dalam tawuran sebelumnya.

Akhirnya, ia bersama dua rekannya memprovokasi warga agar terjadi tawuran.

"Saya hanya balas dendam. Abang-abangan saya sempat jadi korban. Makanya kita provokasi," kata MY saat ditanyai polisi usai ditangkap, seperti dilansir Warta Kota.

Dalam tawuran yang terjadi pada Senin (16/8/2021) dini hari, Indramayu tewas dengan sejumlah sabetan benda tajam.

Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, namun nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Dalang Tawuran Johar Baru Sengaja Provokasi Keributan untuk Balas Dendam Kematian Rekan

Indramayu yang sehari-harinya bekerja sebagai pengendara ojek itu meninggal dunia pada pagi harinya.

Polisi sebenarnya sudah menangkap S dan AA, dua orang yang diduga melakukan penyerangan terhadap Indramayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com