Meski demikian, penangkapan itu tak lantas membuat rekan-rekan Indramayu menahan diri untuk melakukan aksi balasan.
Meski tiga dalang tawuran telah ditangkap, polisi menduga masih ada provokator lain yang masih berkeliaran.
Saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman untuk memburu pelaku lainnya.
Kapolsek Edison berharap, penangkapan para provokator ini bisa mencegah aksi tawuran berulang.
"Seperti waktu kemarin tawuran di Kramat Sentiong sudah kita amankan berapa orang, sementara ini enggak terjadi tawuran lagi," katanya.
Baca juga: Polisi Sebut Warga Johar Baru Kerap Halangi Petugas Bubarkan Tawuran
Selain itu, polisi juga berharap kerjabsama warga dalam mencegah dan menindak aksi tawuran yang kerap kali terjadi di Johar Baru.
Meski pada kenyataanya, warga justru sering kali menutup jalan menuju akses tawuran sehingga gerak petugas kepolisian terhambat.
"Warga kebanyakan lebih memilih menonton dan menutup jalan dalam mendukung tawuran antarwarga," kata Edison.
Ini juga terjadi pada aksi tawuran hari Minggu lalu. Akibat akses petugas terhalangi, seluruh pelaku tawuran dengan mudah kabur meninggalkan lokasi.
"Warga sengaja menutup jalan untuk tawuran. Warga menghalau petugas yang mau masuk karena memblokade jalan. Harusnya warga membubarkan," kata Kanit Reskrim Polsek Johar Baru AKP Suprayogo.
Polisi berharap kedepannya warga tak lagi menutup akses ke lokasi tawuran. Sebaliknya, warga diminta untuk segera melapor jika tawuran kembali terjadi.
Edison menegaskan peran Ketua RT dan RW setempat sangat penting untuk mengatasi tawuran tak berkesudahan di Johar Baru ini.
"Kami meminta agar RT dan RW supaya kalau ada tawuran lapor ke kita," ucap Edison.
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga berupaya mencari solusi untuk mengatasi tawuran di Johar Baru dengan memperbanyak kamera CCTV di sejumlah titik rawan tawuran.
"Pemasangan CCTV bertujuan mengetahui kelompok warga mana yang menjadi pemicu sehingga dapat diselesaikan masalah tawuran antar warga Johar Baru," kata Dhany, Senin (23/8/2021).