JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi asal Afghanistan yang sudah lama bertahan di Indonesia menggelar aksi demo di depan kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Para pengungsi menuntut UNHCR untuk segera menempatkan mereka secara permanen di negara ketiga, di mana mereka bisa melanjutkan hidup secara normal, mencari pekerjaan hingga mendapatkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menampung pencari suaka untuk sementara, namun tidak menjamin penempatan mereka secara permanen. Mereka juga tidak diperbolehkan untuk bekerja di Indonesia.
Hingga akhir Desember 2020, Indonesia sudah menampung 13.745 pengungsi dari 50 negara. Lebih dari separuhnya berasal dari Afghanistan, seperti dilansir voaindonesia.com.
Banyak dari pengungsi tersebut tinggal di kamp pengungsian, sebagian lagi mencari rumah sewa sendiri berbekal uang jatah bulanan dari UNHCR sebesar Rp 1,6 juta.
Namun, tidak sedikit pula dari pengungsi tersebut yang hidup luntang-lantung di jalanan. Potret ini sempat diabadikan Kompas.com pada 2018 lalu.
Sejumlah terpal dan kardus ditemukan berjejer di depan Rumah Detensi Imigrasi, Kalideres, Jakarta Barat.
Terpal dan kardus tersebut digunakan sebagai alas tidur pencari suaka asal Afghanistan dan Sudan.
Sebagian pengungsi lainnya tampak menggelar tikar di depan kantor UNHCR di Jalan Kebun Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Ini Penyebab Pengungsi Afghanistan Bertahun-tahun Terdampar di Jakarta
Ketidakpastian hidup yang dialami para pencari suaka tersebut mungkin akan berlangsung lama.
Pasalnya, dalam setahun, kurang dari 1 persen pengungsi di seluruh dunia yang diterima oleh negara ketiga, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Hal ini disampaikan oleh Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria.
Beberapa tahun belakangan, kata Anisa, jumlah kuota untuk penempatan pengungsi di negara penerima menurun secara drastis.
"Sebagai informasi, sekarang ini ada sekitar 20 juta pengungsi di seluruh dunia yang di bawah mandat UNHCR, namun setiap tahunnya kurang dari 1 persen pengungsi di seluruh dunia diterima oleh negara ketiga dan berangkat ke negara tujuan," kata Anisa saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).
Namun, ia memastikan bahwa UNHCR akan terus berupaya agar bisa mengirimkan para pengungsi yang terdampar di Indonesia ke negara ketiga.
Baca juga: Menanti Kejelasan Nasib Pengungsi Afghanistan di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.