JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 30 Agustus 2021 diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai rencana.
Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim akan meminta laporan dari rekan-rekan guru dari sekolah terkait PTM terbatas.
“Untuk nanti masuk PTM harus protokol kesehatannya ketat dan durasi harus diterapkan betul-betul empat jam,” kata Satriwan saat dihubungi, Rabu (25/8/2021) sore.
Baca juga: P2G Nilai Jakarta Siap Sekolah Tatap Muka Terbatas pada 30 Agustus 2021
Ia juga meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Satgas Covid-19 agar mengawasi anak-anak sepulang sekolah.
Satriwan menyebutkan, aparat terkait bisa meningkatkan pengawasan dan razia protokol kesehatan kepada siswa usai mengikuti PTM terbatas.
“Sepulang dari sekolah ini yang jadi PR buat Dinas Pendidikan dan aparat terkait satgas, bagaimana mengawasi anak-anak,” kata Satriwan.
Baca juga: P2G Sebut Positivity Rate Covid-19 Ganjal Rencana PTM Terbatas di Jakarta
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai proses pembelajaran atau sekolah tatap muka terbatas pada Senin (30/8/2021) mendatang.
Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dimulai pekan depan karena harus melalui pembahasan yang komperhensif.
"Baru saja kami membahas komperhensif ya, bahwa kami memang menyiapkan untuk sekolah-sekolah melaksanakan PTM terbatas, rencana mungkin minggu depan karena menunggu SK (Surat Keputusan) dari Bu Kepala Dinas," kata Taga melalui telepon, Selasa (24/8/2021).
Taga menjelaskan, Dinas Pendidikan melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka sebelum puncak pandemi berlangsung.
Dia mengatakan beberapa sekolah yang sudah melakukan uji coba siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas kembali dan dibuka secara bertahap.
Saat ini terdapat 243 sekolah yang ikut dalam pembelajaran tatap muka terbatas yang diuji coba pada April dan Juni 2021. Sementara sekolah baru sejumlah 372 sekolah.
"Jadi ada 615 sekolah yang kemarin dan digabungkan semuanya. Mudah-mudahan (datanya) tidak berubah minggu depan," ucap Taga.
Mekanisme pembelajaran tatap muka terbatas yang akan digelar Senin pekan depan tidak berubah seperti uji coba belajar tatap muka sebelumnya.
Mekanisme uji coba belajar tatap muka pada April lalu dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana.