Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jakarta International Stadium Hanya Miliki Sedikit Lahan Parkir

Kompas.com - 26/08/2021, 08:29 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mengembangkan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengatakan bahwa stadion tersebut akan mampu menampung 82.000 penonton.

Meski demikian, lahan parkir yang disediakan hanya akan menampung 1.200 kendaraan dan 76 bus.

Hal ini disampaikan project manager PT Jakpro Arry Wibowo, Selasa (24/8/2021).

"Kami menyediakan ruang parkir terutama untuk VIP VVIP, lokasinya di lantai satu. Ada di dalam tribun dan luar, total 1.200 kendaraan dan 76 bus," kata Arry saat ditemui di JIS.

Baca juga: Kapasitas 82.000 Penonton, Jakarta International Stadium Hanya Siapkan Lahan Parkir 1.200 Kendaraan

Menurut Arry, kapasitas parkir terbatas karena nantinya JIS akan terintegrasi dengan moda transportasi massal.

"Untuk parkir memang kami sediakan tapi terbatas, karena semangat Pak Gubernur, jumlah parkir di bawah standar, karena nanti JIS akan terintegrasi dengan angkutan tranportasi masal," tutur Arry.

"Kalau ada big event kita akan memanfaatkan kantong parkir di sekitar," lanjutnya.

Progres pembangunan JIS saat ini sudah mencapai 68 persen.

Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021 yang baru saja diteken Gubernur Anies Baswedan menyebutkan bahwa JIS adalah salah satu proyek prioritas yang harus selesai hingga akhir masa jabatan Anies di tahun 2022.

Baca juga: Proyek Pembangunan Jakarta International Stadium Sudah 68 Persen

 

Transportasi massal yang akan terintegrasi dengan JIS

Sebelumnya, Arry menjelaskan bahwa Jakpro dibantu pengelola LRT dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah mempersiapkan layanan transportasi massal untuk menopang operasional JIS nantinya.

“Harapannya nanti di sebelah utara Taman BMW (di dekat JIS) akan ada stasiun baru untuk Commuter Line (KRL),” ujar Arry pada Juli 2021 lalu.

Stasiun baru tersebut berjarak kurang lebih satu kilometer dari Stasiun KRL di Pademangan Timur.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Aturan Sekolah Tatap Muka di DKI | Kondisi Pengungsi Afghanistan

Pembangunan tersebut sudah ada dalam draf perancangan kawasan JIS.

“Mudah-mudahan ini juga akan mendukung kawasan yang terintegrasi semua angkutan umum massal, selain Commuter Line juga ada Transjakarta, LRT adn juga MRT,” imbuhnya, seperti dilansir Antara.

(Penulis : Ira Gita Natalia Sembiring/ Editor : Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com