JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta pembelajaran tatap muka terbatas di DKI Jakarta memprioritaskan kesehatan para peserta didik.
Prioritas kesehatan peserta didik bisa tetap terjaga dengan cara memberikan standar protokol kesehatan untuk sekolah yang menyelenggarakan belajar tatap muka.
"Sekolah tetap harus memprioritaskan juga kesehatan anak. Saya berharap, sekolah yang dibuka harus sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang baik. Kalau belum, maka tugas Pemerintah bantu memenuhi," ucap Zita dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).
Selain menerapkan protokol kesehatan, Zita juga meminta sekolah memerhatikan kesehatan tenaga pendidik dan semua orang yang beraktivitas di sekolah.
Baca juga: Pemkot Tangsel Sebut Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas Mendesak Digelar
"Kepala Sekolah harus memastikan guru dan staff sudah divaksin semua. Untuk menjaga anak-anak di bawah 12 tahun yang belum bisa divaksin," kata dia.
Zita juga mendukung penuh kebijakan pembukaan belajar tatap muka setelah lama dihentikan karena gelombang kedua pandemi Covid-19.
Dia bertutur ada banyak negatif yang disebabkan oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti ancaman putus sekolah dan kekerasan anak dalam rumah tangga.
"Penurunan capaian belajar, dan learning loss mengancam masa depan anak. Oleh karenanya, keputusan membuka sekolah ini tentu membawa dampak baik," kata dia.
Baca juga: 79 Sekolah di Jakarta Barat Dipersiapkan untuk Belajar Tatap Muka
Politikus PAN ini yakin, jika protokol kesehatan dilakukan secara ketat, belajar tatap muka tidak akan menimbulkan masalah lonjakan kasus Covid-19.
"Kalau prokes ketat dan herd immunity sudah terbentuk di sekolah. Insya allah akan lebih aman," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.