JAKARTA, KOMPAS.com - Mural bernada kritikan dan sindiran terhadap pemerintah mulai bermunculan. Baru-baru ini, muncul mural bernada kritik di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.
Fotografer Antara Galih Pradipta mengabadikan coretan di tembok tersebut pada Selasa (24/8/2021). Mural tersebut menampilkan gambar dua buah televisi yang berdampingan, dengan tulisan yang berbeda.
Tulisan pada televisi pertama adalah "Yang bisa dipercaya dari TV Cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami Lapar Tuhan".
Baca juga: Mural Sindir Pemerintah Mulai Muncul di Pusat Jakarta
Kemudian di samping kanan kedua televisi tersebut terdapat sebuah tulisan yang bernada sindiran terhadap pemerintah.
"Jangan takut tuan-tuan, ini cuma street art," demikian bunyi tulisan tersebut.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menghapus mural bernada kritikan tersebut. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, pihaknya tidak memperbolehkan mural bernada provokatif.
"Kita enggak mendukung lah mural begitu. Pemkot tidak membolehkan," kata Irwandi saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).
Irwandi mengatakan, pihaknya mendukung mural di jalanan Jakarta asalkan dibuat dengan memberi pesan-pesan yang baik.
"Kalau ekspresi begitu semua kita izinkan, nanti se-Jakarta ekspresi begitu, kami lapar butuh makan. Enggak mendidik lah," katanya.
Tangerang
Sebelumnya, muncul juga dua mural bernada kritikan di Kota Tangerang. Mural pertama menggambarkan wajah mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan "404: Not Found" yang ditemukan di Batuceper, Kota Tangerang.
Baca juga: Pemkot Jakpus Akan Hapus Mural Kami Lapar Tuhan di Kebon Kacang
Mural tersebut kemudian dihapus atau ditimpa dengan cat hitam oleh pemerintah setempat dan TNI-Polri pada 12 Agustus 2021.
Polisi sebelumnya sempat mencari pembuat mural itu.
Namun, Kapolres Metro Tangerang Kota Deonijiu de Fatima berujar, pihaknya tidak melanjutkan penyelidikan karena pembuatan mural itu tidak termasuk tindak pidana.
Baca juga: Mural Kami Lapar Tuhan di Jakpus Akan Dihapus karena Dianggap Tak Mendidik
Pembuatan mural itu hanya melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3).
Ada juga mural bertuliskan 'WABAH SESUNGGUHNYA ADALAH KELAPARAN' yang terletak di Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang.
Mural tersebut juga dihapus oleh aparat Kecamatan Ciledug pada 17 Agustus 2021.
Camat Ciledug Syarifudin mengatakan, penghapusan mural bukan karena konteks mural yang diduga menyindir pemerintah.
Namun, pembuatan mural itu melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3).
Mural tersebut juga dihapus lantaran dibuat di lahan atau properti milik orang lain yang terletak di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Parung Serab.
Baca juga: Pembuat Mural 404: Not Found Diburu, Polisi Dipertanyakan karena Obyek Tidak Jelas
"Kan di lahan orang, itu pintu masuk gerbang orang," ucap Syarifudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.