JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan bahwa DB (48), pria yang memalak kontraktor proyek pembangunan di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, bukan anggota organisasi masyarakat (ormas) mana pun.
Diketahui, DB mengatasnamakan sebuah ormas saat memalak kontraktor proyek pembangunan di Joglo.
"Kemarin dia (pelaku) ormas bilangnya. Kami dalami ternyata dia sendiri bukan ormas," kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Ferdo dalam konferensi pers, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Polisi: Pria Mengaku Anggota Ormas Minta Uang Keamanan Rp 50 Juta ke Kontraktor Proyek di Kembangan
Ferdo mengatakan bahwa DB mulanya meminta uang sejumlah Rp 50 juta kepada korban.
"(Pelaku) menemui salah satu staf proyek untuk meminta sejumlah uang dengan dalih uang keamanan sebesar Rp 50 juta," kata Ferdo.
Namun, kontraktor proyek pembangunan hanya menyanggupi membayar Rp 500.000. Kata Ferdo, pelaku marah karena besaran uang yang ia minta tak dipenuhi.
Pelaku kemudian mengancam akan menutup proyek tersebut karena uang yang dibayar kurang. Pelaku membawa tongkat yang dibungkus kain untuk menakut-nakuti korban.
"Dia mengalungkan di (lengan) sebelah kanan, mengalungkan tongkat ini. Mungkin waktu itu diduga oleh korban atau saksi di TKP semacam sajam (senjata tajam), tapi waktu kami amankan ternyata hanya tongkat," lanjut Ferdo.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria Mengaku Anggota Ormas yang Palak Pegawai Proyek di Kembangan
DB telah ditangkap oleh polisi di kawasan Jakarta Barat. Sebelum ditangkap, DB sempat melarikan diri.
Kini, DB disangkakan Pasal 368 ayat (1) KUHP. Ia terancam hukuman lima tahun penjara.
Saat menangkap pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa tongkat kayu yang digunakan pelaku, amplop yang telah disobek, uang sejumlah Rp 500.000, dan motor yang digunakan pelaku.
Sebelumnya, Anita (19), staf admin proyek pembangunan yang didatangi pelaku mengaku diancam.
"Ada ancaman bahwa proyek (pembangunan) akan ditutup (jika tidak memberi uang)," kata Anita kepada wartawan, Kamis.
Baca juga: Pria Mengaku Anggota Ormas Palak Pegawai Proyek di Kembangan, Dalihnya untuk Uang Keamanan
Anita mengaku pihaknya sudah empat kali dipalak oleh pria tersebut. Saat mendatangi Anita, pelaku mengaku anggota ormas.
"Ngakunya sih dia ormas, dia ke sini mintain uang gitu terus dia ngejatah satu bulan gitu Rp 5 juta," jelas Anita.