JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola bioskop punya tantangan yang tak kalah berat selain terus berusaha meyakinkan pemerintah agar mereka diberi kelonggaran untuk kembali beroperasi di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Tantangan yang dimaksud adalah melakukan pendekatan kembali dengan para pembuat film.
Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, selama operasional bioskop dibatasi akibat pandemi Covid-19, banyak pembuat film nasional enggan mengirimkan karya mereka untuk diputar.
"Sudah hampir dua tahun mereka enggak mau (karena) kapasitas (bioskop) 50 persen, nanti rugi. Film nasional enggak ada, cuma satu dua yang masuk," kata Djonny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: GPBSI: Restoran di Mal Sudah Buka, Kok Bioskop Belum Boleh? Menyedihkan Sekali
"Yang paling penting kita harus approach film-film, impor maupun nasional. Itu yang saya lihat, menguji siapa yang betul-betul setia kawan," sambungnya.
Untuk diketahui, bioskop sempat dibuka dengan kapasitas penonton terbatas pada akhir 2020 lalu. Mulai dari 25 persen hingga 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Namun pada masa PPKM saat ini, bioskop belum diizinkan beroperasi.
Djonny bercerita, dalam situasi normal, banyak pembuat film nasional yang berlomba mendapatkan jatah layar demi film mereka disaksikan masyarakat.
Baca juga: GPBSI: Restoran di Mal Sudah Buka, Kok Bioskop Belum Boleh? Menyedihkan Sekali
Namun, situasi itu tak lagi terjadi di masa sekarang.
"Kalau normal sih enggak usah cerita, kita dikejar sama mereka 'tolong pak saya minta 50 layar sekarang kan enggak, menghindar semuanya," tutur Djonny.
Meski demikian, Djonny tak bisa memaksa para pembuat film tersebut menyerahkan film mereka ke bioskop di masa pandemi seperti saat ini.
Beruntung, importir film masih mau memberikan film-film luar untuk bisa ditayangkan di bioskop Indonesia.
"Kita enggak bisa paksa kok. Mau dikasih ke bisokop atau tidak terserah mereka. Tapi kalau jaringan internasional ini yang konsisten, dia kirim film ke kita," ucap Djonny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.