Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpuruknya Usaha Hiburan Dihantam Pandemi, 1,5 Tahun Tutup padahal Jadi Tumpuan 80.000 Pekerja

Kompas.com - 26/08/2021, 19:45 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta berharap pemerintah memperluas kelonggaran kebijakan untuk sejumlah sektor usaha dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Jakarta.

Ketua Umum DPD Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang berharap kelonggaran diberikan khususnya kepada usaha yang terus tutup sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Sebagai kota jasa, harapannya pemerintah akan memperluas berbagai kelonggaran yang memungkinkan berbagai sektor usaha lainnya agar dapat aktif kembali," ujar Sarman kepada Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: GPBSI: Restoran di Mal Sudah Buka, Kok Bioskop Belum Boleh? Menyedihkan Sekali

Sarman mencontohkan, sektor hiburan dan hiburan malam adalah salah satu sektor usaha yang paling lama tutup.

Sektor usaha hiburan terpuruk, padahal usaha tersebut jadi tumpuan banyak tenaga kerja yang belum jelas nasibnya sampai sekarang.

Oleh karena itu, para pelaku usaha sektor hiburan memerlukan kelonggaran kebijakan dari pemerintah agar bisa terus mempekerjakan para karyawan.

"Seperti pusat hiburan dan hiburan malam yang sudah 1,5 tahun tidak boleh buka. Sektor usaha tersebut sudah pada posisi stagnan, bahkan sudah setahun lebih tidak beroperasi, bagaimana nasib kelangsungan usahanya dan nasib pekerjanya. Pekerja di sektor hiburan itu mencapai 80.000," kata dia.

Baca juga: Asosiasi Pengelola Gedung Minta Tamu Undangan di Resepsi Nikah Ditambah Jadi 25 Persen dari Kapasitas

Sarman meyakini, jika kelonggaran kebijakan di berbagai sektor usaha diperluas pada akhir Agustus ini, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 dapat mencapai angka 3,5-4 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Jakarta juga di kuartal III-2021 diyakini akan tumbuh positif," ungkap mantan Komisaris Utama PT Delta Djakarta ini.

Meski demikian, Sarman mengaku pasrah terhadap kebijakan pemerintah. Namun, jika kelonggaran diperluas, ia memastikan pelaku usaha siap berkomitmen menaati aturan.

"Kami pelaku usaha memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan berbagai aturan seperti prokes yang ketat, kewajiban pengunjung wajib divaksin, batas waktu jam operasional, dan penyediaan peralatan pendukung prokes," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com