Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senja Kala Bioskop di Tengah Pandemi, Dulu Dikejar Kini Banyak Sineas Menghindar

Kompas.com - 27/08/2021, 06:33 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bioskop boleh dibilang menjadi salah satu bagian dari industri perfilman yang sangat terdampak pagebluk Covid-19.

Sejak virus SARS-Cov-2 mewabah ke seluruh penjuru negeri, ruang gerak bioskop sangat dibatasi, bahkan beberapa kali mengalami penutupan.

Hal itu seolah menjadi "malapetaka" bagi bioskop.

Bioskop harus berjuang keras agar kembali meraih kepercayaan dari pemerintah, penonton, hingga para pembuat film untuk dapat bertahan dalam kondisi yang serba sulit ini.

Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, selama operasional bioskop dibatasi akibat pandemi Covid-19, banyak pembuat film nasional enggan memberikan karya mereka.

"Sudah hampir dua tahun mereka enggak mau (karena) kapasitas (bioskop) 50 persen, nanti rugi. Film nasional enggak ada, cuma satu dua yang masuk," kata Djonny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Bioskop Masih Ditutup meski Jabodetabek PPKM Level 3, GBPSI: Kita Bingung

Bioskop memiliki "PR" besar untuk menggaet para produser film, baik dalam maupun luar negeri agar karya-karya tersebut diputar di layar emas.

"Yang paling penting kita harus approach film-film, impor maupun nasional. Itu yang saya lihat, menguji siapa yang betul-betul setia kawan," sambungnya.

Sebab, kalaupun bioskop di seluruh Indonesia sudah dibuka, semua itu tak ada artinya apabila tak ada film yang akan ditayangkan.

Adapun bioskop mulai ditutup pada 23 Maret 2020, saat kasus Covid-19 mulai muncul di Indonesia.

Tujuh bulan tidak beroperasi, akhirnya bioskop kembali dibuka pada 17 Oktober 2020.

Meski dibuka, kala itu bioskop hanya boleh menerima penonton dengan kapasitas yang dibatasi, yakni 25 persen hingga 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, pemerintah secara resmi mengeluarkan kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat, yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat yang berlaku mulai 3 Juli.

Sejak hari itu, hingga saat ini Bioskop masih belum boleh beroperasi.

Berebut layar

Djonny mengenang masa-masa kejayaan bioskop sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com