Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat Aparat Menghapus Mural yang Tak Diinginkan Pemerintah...

Kompas.com - 27/08/2021, 08:23 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemerintah dan aparat menghapus mural bernada kritik di sejumlah daerah justru membuat pegiat street art makin getol untuk membuat karya di tembok jalanan.

Belakangan, mural yang menyindir pemerintah juga muncul di jantung Ibu Kota.

Mural itu tepatnya berada di kelurahan Kebon Kacang 30, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.

Mural dengan cat hitam dan putih sepanjang enam meter itu dilukis di tembok pembatas lahan kosong.

Mural tersebut menampilkan gambar dua televisi yang berdampingan.

Gambar televisi pertama bertuliskan "Yang bisa dipercaya dari TV cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami lapar Tuhan".

Baca juga: Mural Sindir Pemerintah Mulai Muncul di Pusat Jakarta

Kemudian di samping kanan kedua televisi tersebut terdapat sebuah tulisan yang bernada sindiran terhadap pemerintah.

Tulisan itu berpesan agar pemerintah dan aparat tidak perlu takut dengan mural.

"Jangan takut tuan-tuan, ini cuma street art," demikian bunyi tulisan tersebut.

Pengakuan pembuat mural

Mural tersebut dibuat oleh empat seniman yang juga warga Jakarta. Namun, para pembuat mural itu memilih merahasiakan identitas mereka.

Mereka memilih menggunakan akun Instagram anonim tembokperlawanan_ guna mengunggah karya-karyanya.

Saat dihubungi pada Kamis (26/8/2021), admin akun itu menjelaskan bahwa mural tersebut dibuat pada hari Minggu lalu.

Tujuan mereka membuat lukisan tembok itu adalah untuk menyuarakan keresahan rakyat tanpa maksud menghina atau memprovokasi siapa pun.

"Mural ini enggak mengandung unsur rasis, menghina, atau provokasi. Hanya bersuara mewakili keresahan rakyat," kata admin akun tersebut.

Baca juga: Ini Pengakuan Seniman yang Bikin Mural Kami Lapar Tuhan di Jakpus

Admin akun tembokperlawanan_ itu menegaskan bahwa mural tersebut menggambarkan keresahan warga saat ini terkait mural kritik sosial di berbagai daerah yang dihapus aparat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com