Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Sebut Tak Ada Warga yang Terganggu oleh Mural "Kami Lapar Tuhan" di Kebon Kacang

Kompas.com - 27/08/2021, 12:04 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 05/04 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Teddy mengatakan, tak ada warganya yang merasa terganggu dengan keberadaan mural berisi pesan kritik sosial yang sempat dibuat di salah satu tembok di wilayah tersebut.

"Sejauh ini juga belum ada laporan yang terganggu," ujar Teddy seperti dikutip dari Warta Kota, Jumat (27/8/2021).

Oleh karena itu, sejak awal pihaknya tidak pernah mempermasalahkan keberadaan mural tersebut. Ia menganggap pesan yang disampaikan di mural itu adalah tulisan biasa.

Namun ia tak menampik jika dengan adanya tulisan itu tembok menjadi kotor.

Baca juga: Gerak Cepat Aparat Menghapus Mural yang Tak Diinginkan Pemerintah...

"Untuk saya sih sebaiknya jangan sih (buat mural). Jangan ada tulisan tulisan gini , ya tentunya pasti kotor lingkungan juga," katanya.

Teddy pun mendukung keputusan aparat yang menghapus mural itu pada Kamis kemarin. Apalagi akhir-akhir ini marak penghapusan mural yang dianggap mengkritik pemerintah di berbagai daerah.

"Kan sekarang lagi marak penghapusan mural. Ya kita ngikutin aja, kalo pemerintah larang ya, ya dilarang," kata Teddy.

Teddy pun mengaku tak mengetahui secara pasti siapa yang membuat mural di lingkungan wilayahnya itu. Namun ia memastikan jika mural tersebut bukan warganya yang membuatnya.

"Bukan anak sini pasti itu. Jadi saya pastikan bukan anak sini. Sebenarnya ini saya juga baru tahu karena viral," katanya.

Baca juga: Ini Pengakuan Seniman yang Bikin Mural Kami Lapar Tuhan di Jakpus

Mural yang dipermasalahkan itu berada di Jalan Kebon Kacang 30, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.

Mural dengan cat hitam dan putih sepanjang enam meter itu dilukis di tembok pembatas lahan kosong.

Mural tersebut menampilkan gambar dua buah televisi yang berdampingan.

Gambar televisi pertama bertuliskan "Yang bisa dipercaya dari TV cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami lapar tuhan".

Kemudian di samping kanan kedua televisi tersebut terdapat tulisan "Jangan takut tuan-tuan, ini cuma street art".

Mural tersebut dibuat oleh empat seniman yang juga warga Jakarta. Namun, para pembuat mural itu memilih merahasiakan identitas mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com