Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sebulan, 68 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di TPU di Neglasari Kota Tangerang

Kompas.com - 27/08/2021, 12:46 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala UPT TPU Selapajang Dedi Yuri berujar, total ada 68 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU baru di Kedawung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang, hingga Jumat (27/8/2021) ini.

Jumlah itu merupakan akumulasi sejak TPU seluas 6,5 hektar itu pertama kali dibuka pada 26 Juli 2021.

Dedi mengatakan, jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU tersebut per harinya berkurang drastis jika dibandingkan dengan jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU Selapajang, Selapajang Jaya, Neglasari.

"Berkurang sangat drastis, dulu di TPU Selapajang, sehari bisa 15-20 jenazah tiap harinya. Terbanyak itu bisa sampai 40 jenazah," ungkap Dedi melalui sambungan telepon, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Soal Skema Belajar di Sekolah, Wali Kota Tangerang: Kita Masih Hati-hati

"Kalau sekarang, di TPU yang baru, itu tiap hari paling 2-3 jenazah. Kalau di sini, sekarang totalnya kira-kira ada 68 jenazah," sambungnya.

Dedi mengaku, pihaknya tidak memakamkan satu pun jenazah pasien Covid-19 pada 25-26 Agustus 2021.

Jenazah pasien Covid-19 terakhir dimakamkan di lokasi tersebut pada 24 Agustus 2021.

"Sampai hari ini, jam segini, kami juga belum makamin jenazah Covid-19. Sudah dua hari ini juga kosong. Terakhir kami ngemakamin itu Selasa, satu jenazah," kata dia.

Dia mengungkapkan, jumlah jenazah pasien Covid-19 menurun sejak awal Agustus 2021.

Menurutnya, penurunan itu terjadi akibat dari penerapan PPKM di Kota Tangerang.

Baca juga: Mulai 1 September, Sejumlah Jalan Kawasan Grogol-Kota Terdampak Proyek Stasiun MRT

Dengan menurunnya jumlah jenazah yang dimakamkan, para penggali kubur di TPU tersebut kini memiliki banyak waktu luang.

Setiap harinya, mereka dapat pulang sebelum malam hari.

"Kalau dulu kan bisa sampai malam gitu ya kami kerjanya. Kalau sekarang enggak. Ya alhamdulillah yang meninggal karena Covid-19 kan berarti memang berkurang," tuturnya.

Dia berharap bahwa pandemi Covid-19 segera usai dan tidak ada lagi warga yang meninggal akibat virus corona.

"Ya kami sih berharapnya pandemi biar segera selesai. Kasihan teman-teman di sini, kasihan keluarga yang ditinggalkan juga. Semoga tahun depan atau secepatnya (pandemi) selesai," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com