Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Lapak Pemulung di Pondok Aren, Polisi Duga Ada Ledakan akibat Korsleting Listrik

Kompas.com - 27/08/2021, 14:54 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian mengaku sudah mulai menyelidiki dugaan penyebab kebakaran lapak pemulung di Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Kanitreskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan menjelaskan, pihaknya sudah mengecek lokasi kejadian dan menggali keterangan dari sejumlah saksi.

Hasil sementara yang didapatkan, api yang menghanguskan ratusan bangunan semi permanen itu muncul karena korsleting listrik.

"Dugaan sementaranya ya, akibat korsleting listrik. Ada dua (saksi), korban kebakaran yang pertama melihat api. Jadi korsleting, terus meledak gitu," ujar Rony saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Pemkot Tangsel Tunggu Penyelidikan Polisi soal Penyebab Kebakaran Lapak Pemulung di Pondok Aren

Saat ini, kata Rony, pihaknya masih terus menggali informasi terkait kebakaran tersebut dan belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.

Selanjutnya, Rony mengatakan bahwa Polsek Pondok Aren akan berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik (labfor) untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Sekarang keterangan saksi saja. Nanti selanjutnya sari Tim Labfor, karena kan ada bagiannya sendiri-sendiri. Jadi penyelidikan dulu, kemudian kami minta bantuan mengecek lanjutan TKP kebakaran," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menjelaskan, pihaknya sudah meminta kepolisian menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan bangunan semi permanen di kawasan tersebut.

Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunggu laporan hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian guna mengungkap penyebab kebakaran.

Baca juga: Lapak Pemulung di Pondok Aren Terbakar, Ratusan Bedeng Hangus Dilalap Api

"Penyebab kebakaran kami serahkan ke kepolisian. Kami tunggu jawaban pihak kepolisian," ujar Pilar saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (26/8/2021).

Saat ini, Pilar mengaku baru mendapatkan keterangan sementara dari para korban yang menyebutkan bahwa api berasal salah satu bedeng kosong.

Setelah itu, api dengan cepat membesar dan menyambar bangunan semi permanen lain di lokasi kejadian.

"Kami tanyakan kepada warga, itu terjadi di salah satu rumah yang bedengnya kosong. Api dari situ akhirnya menyebar ke bedeng lainnya," kata Pilar.

Adapun kebakaran lapak pemulung di kawasan Jurangmangu Timur terjadi pada Rabu (25/8/2021) pagi sekitar pukul 03.00 WIB.

Api dengan cepat menjalar ke sejumlah barang bekas yang mudah terbakar. Ratusan bangunan semi permanen pun hangus dilalap api.

Sebanyak 10 unit mobil pompa air beserta 50 personel dari Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan diterjunkan ke lokasi kejadian.

Api baru bisa dipadamkan petugas dan selesai dilakukan pendinginan pada Rabu siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kurang lebih 200 jiwa yang menghuni kawasan tersebut kehilangan tempat tinggalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com