Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Protes Pembangunan Masjid At-Tabayyun Pakai RTH, Anies Usul Bangun Masjid yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/08/2021, 15:29 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengusulkan Masjid At-Tabayyun di Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, dibangun dengan konsep green building.

"Izinkan saya mengusulkan ini bisa jadi green building tapi jangan tanggung, bangunan ini bisa jadi platinum building, pakai panel surya, air di-recycle total untuk kembali ke tanah," kata Anies saat acara peletakan batu pertama Masjid At-Tabayyun, Taman Vila Meruya, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).

Anies juga menganjurkan pengendalian speaker atau pelantang. Area parkir ditata dengan tertib saat masjid nanti beroperasi.

Baca juga: Anies Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid At-Tabayyun Meruya

"Saya anjurkan pengelolaan speaker karena kita prihatin banyak tempat kalau ditanya harga rumah karena di sebelah masjid jadi turun. Tunjukkan pengelolaan parkir dan sound system itu modern, jadi lingkungan tenang," kata Anies.

"Jadi, walau di sini ada gedung, tetap dijadikan lahan yang ramah lingkungan, jadikan tempat ini lahan ramah lingkungan," lanjut Anies.

Pembanguna masjid itu diwarnai penolakan sejumlah warga Taman Vila Meruya. Lahan yang digunakan untuk masjid disebut merupakan ruang terbuka hijau (RTH). Sejumlah warga mengekspresikan penolakannya dengan membawa spanduk saat kegiatan peletakan batu pertama hari ini.

"Izin konversi RTH menjadi rumah ibadah di TVM (Taman Vila Meruya) Blok C dibuat tanpa koordinasi dengan para RT dan warga TVM," tulis sebuah spanduk.

"Selamatkan lahan hijau, utk resapan air kepentingan mayoritas warga TVM," bunyi spanduk lainnya.

Perizinan pembangunan masjid itu dilakukan selama tiga tahun terakhir.

Baca juga: Sindir 7 Fraksi yang Tolak Interpelasi Setelah Diundang Anies, Ketua F-PDIP: Itu Koalisi Galau

 

Sementara itu, sejak Oktober 2020, warga setempat melaksanakan ibadah di lokasi pembangunan dengan membangun tenda sementara.

Masjid, ditargetkan akan rampung pada delapan bulan ke depan.

Menurut Ketua Pembangunan Masjid At-Tabayyun, Marah Sakti Siregar, masjid itu merupakan masjid pertama yang dibangun di kompleks Taman Villa Meruya setelah 30 tahun kompleks itu dibangun.

"Di sini ada 527 KK dan kami 10 persen yang butuh beribadah," ujar Siregar.

Sementara itu, warga Taman Vila Meruya lain telah menggugat Gubernur DKI Jakarta lantaran menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta nomor 1021/2020 tanggal 9 Oktober 2020 terkait izin pembangunan masjid ini  ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Dari siaran pers pengurus pusat MUI pada 4 Mei 2021, diketahui bahwa Hartono, kuasa hukum warga yang menggugat, mengirim somasi pada 15 April 2021. Dalam somasi itu, Hartono meminta panitia masjid membongkar masjid tenda dalam waktu 3x24 jam.

Pada 16 April 2021, Ketua Pembangunan Masjid At-Tabayyun, Marah Sakti Siregar dan Ilham Bintang, membalas surat tersebut dengan menyatakan pembangunan sudah seizin Gubernur DKI Jakarta melalui Surat Keputusan (SK) nomor 1021/2020.

Persoalan itu kemudian dibawa ke PTUN oleh Hartono dengan menggugat SK Gubernur DKI Jakarta terkait izin pembangunan masjid. Tergugat pertama adalah Gubernur DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com