BEKASI, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menuai beragam pendapat orangtua siswa.
Dicky Syahputra (41), warga Kelurahan Bintara, menyambut baik dan mendukung rencana tersebut. Menurut Dicky, sekolah sudah seharusnya dibuka seperti halnya mal.
"Seperti mal dibuka kan ya, tapi kenapa sekolah ditutup, sedangkan mal itu orangnya lebih banyak, aktivitas berbelanja mereka juga lebih lama, kalau ini kan murid bisa saja dibuka misalnya dua jam ataupun tiga jam sekolah," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas di Kota Bekasi Direncanakan Digelar Pekan Depan
Dicky berharap sekolah bisa segera dibuka karena anaknya sudah jenuh belajar di rumah dan belum mengenal langsung teman-temannya.
"Muridnya sendiri sudah jenuh juga. Apalagi anak saya ini pindah sekolah dari swasta ke negeri pada tahun lalu, makanya sampai sekarang karena belum ada tatap muka jadi untuk mengenal temannya belum bisa," ujar dia.
Menurut Dicky, selama pembelajaran jarak jauh atau online, materi yang disampaikan guru tak banyak sehingga lebih baik pembelajaran dilakukan tatap muka.
"Kalau belajar online kan guru menerangkan hanya terbatas saja, kami sebagai orangtua harus pintar-pintar mengerti. Kalau ibaratnya orangtuanya yang cuek atau tidak mengerti, kan dia bingung. Kami juga kuota (internet) juga nambah," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim Zona Hijau di Wilayahnya Capai 95,28 persen
Sementara itu, Risma Uli (51), warga Jatiasih, mengatakan bahwa dia belum mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka. Sebab, penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi meski angka kasus mulai menurun.
"Jangan dulu karena kan kasusnya juga masih tinggi, kalaupun menurun, tetap ribuan juga (kasusnya). Kalaupun dikasih pilihan 50:50 PTM, kayaknya masih lebih milih untuk daring aja, ini untuk keselamatan juga," ujar Risma.
Risma memilih anaknya tetap belajar online karena khawatir akan penularan Covid-19, sedangkan anak-anak seusia anaknya masih sulit menerapkan protokol kesehatan ketat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.