JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy mengatakan, selain artis Fahri Azmi, diduga ada korban lain yang ditipu oleh AH, pria yang mengaku sebagai utusan Presiden RI Joko Widodo.
Hal itu diketahui setelah penyidik Polres Metro Jakarta Barat memeriksa kembali Fahri Azmi pada Jumat (217/8/2021).
"Dari korban (Fahri) kemarin sampaikan ada beberapa orang lain (menjadi korban), dan mereka katanya punya WhatsApp grup, tapi sampai sekarang belum laporan," ujar Avrilendy dalam keterangannya, Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Penipu Artis yang mengaku Utusan Jokowi Ditetapkan Jadi Tersangka
Hingga saat ini polisi belum mengetahui jumlah pasti orang yang ditipu AH.
Avrilendy mengatakan, pihaknya sudah meminta Fahri untuk menyampaikan kepada para korban AH agar segera melapor terkait peristiwa penipuan yang mereka alami.
"Sudah dorong juga ke korban (Fahri) untuk mengajak korban lain suruh datang, sampai sekarang belum ada. Kami belum bisa melihat ada berapa orang dan total kerugian berapa," ucap Avrilendy.
Diketahui, Fahri mulanya melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada 14 Juli 2021.
Laporan Fahri terkait penipuan itu teregister dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.
Baca juga: Ditipu Seseorang yang Mengaku Utusan Jokowi, Artis Fahri Azmi Lapor Polisi
Kini, kasus yang menimpa Fahri ditangani oleh Polres Jakarta Barat.
Fahri sebelumnya mengemukakan, dugaan penipuan yang dialaminya itu bermula saat ia bertemu dengan pelaku di salah satu acara ulang tahun rekannya pada 10 Juni 2021.
Kepada Fahri, AH mengaku bekerja sebagai utusan Presiden Jokowi yang juga pernah digadang sebagai calon menteri kesehatan menggantikan Terawan yang kala itu menjabat.
"Bahkan AH juga mengirimkan bukti pengangkatannya sebagai utusan khusus Presiden yang ditandatangani oleh Pak Joko Widodo," ujar Fahri dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).
Setelah perkenalan itu, pemain film Koala Kumal itu kemudian mempercayai AH hingga keduanya berteman.
Baca juga: Kronologi Artis Fahri Azmi Ditipu Rp 75 Juta oleh Orang yang Mengaku Utusan Jokowi
Tak beberapa lama, Fahri dimintai tolong oleh AH yang mengaku sedang ada masalah karena rekeningnya dibekukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"AH juga bilang saat ini sedang ada masalah di Kepolisian dan harus transfer uang sebesar Rp 450 juta secepatnya, sedangkan limit transfer per hari hanya Rp 250 juta," ucapnya.
Saat itu, Fahri mencoba membantu dengan meminjamkan uang Rp 75 juta karena dijanjikan akan segera diganti pada hari yang sama.
"Setelah ditransfer, AH menghilang dan sulit dihubungi. Ada data-data dan dua stempel, satu stempel utusan khusus Presiden, keuda stempel SDGs atau PBB. Kedua stempel akan saya jadikan bukti dalam proses hukum ini," ucap Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.