Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Medis Berserakan di Harapan Jaya, Diduga dari Klinik Hewan

Kompas.com - 29/08/2021, 11:58 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga menemukan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berserakan di tempat yang tidak seharusnya di sekitar Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (27/8/2021).

Limbah yang ditemukan di di depan Telaga Bening Residence tersebut terbungkus dalam karung yang sudah terbuka.

Camat Bekasi Utara Jalaluddin mengaku, berdasar pemeriksaan, limbah medis itu berasal dari sebuah klinik hewan.

"Ada penemuan bukti bayar. Keterangannya dari dokter hewan, itu dari klinik hewan," ungkapnya dilansir dari Warta Kota, Minggu (29/8/2021).

Baca juga: Progres Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi Diklaim Sudah 36 Persen

Jalaluddin menegaskan, klinik kesehatan seharusnya membuang alat medis di tempat khusus pembuangan limbah B3.

Tak hanya klinik kesehatan saja, lanjut dia, warga setempat yang memiliki peralatan medis diharuskan membuangnya di tempat khusus pembuangan limbah B3.

"Siapa saja, warga maupun klinik-klinik, yang memang membuang alat medis, harap membuangnya ke sebuah tempat khusus pembuangan limbah medis," paparnya.

Kemudian, jika ada warga yang melihat atau menemukan limbah medis di tempat yang tak seharusnya, maka wajib melaporkan penemuan tersebut.

Hal tersebut harus dilakukan guna mencegah warga menyalahgunakan limbah medis yang dibuang di tempat yang tak seharusnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Sebut Orangtua Murid Harus Siap Anaknya Ikut PTM Terbatas

"Kepada masyarakat, jika melihat itu harap segera melaporkan. Jangan nanti alat-alat medis tersebut menjadi konsumsi warga yang tak mengetahui penggunaan alat-alat medis itu," imbau dia.

Jalaluddin mengungkapkan, penemuan limbah medis itu mulanya diketahui oleh warga setempat yang sedang bermain bersama anaknya di sekitar Telaga Bening Residence pada 27 Agustus 2021.

Kemudian, mereka melihat sebuah karung dalam kondisi telah terbuka dan mengampirinya.

Saat dihampiri, warga tersebut menyadari bahwa isi karung itu merupakan limbah B3.

Dia lantas melaporkan penemuan itu ke petugas keamanan setempat (perlindungan masyarakat/linmas).

"Lalu linmas melaporkan ke kelurahan. Setelah itu Babinsa dan Bimaspol meneruskan ke pihak kepolisian Bekasi Utara," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com