Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Kelas 1 SD Ikut Sekolah Tatap Muka, Kepsek: Kita Harus Ekstra Awasi Prokes

Kompas.com - 30/08/2021, 13:22 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Jakarta dimulai, Senin (30/8/2021).

Dalam uji coba kali ini, siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) ikut belajar di sekolah.

Sebelumnya, untuk jenjang sekolah dasar, hanya siswa dari kelas 4-6 SD yang boleh melakukan PTM.

Kepala SDN 15 Cengkareng Barat Pagi Ati Subagiarti (59) menyatakan, pihaknya perlu lebih ekstra mengawasi protokol kesehatan para siswa kelas 1 SD.

"Kita perlu lebih detail, namanya anak kelas satu ya, mungkin dia kadang prokesnya lebih bagaimana, jadi kita harus lebih sabar, lebih ekstra," kata Ati saat ditemui, Senin.

"Namanya anak-anak ya masih tetap kita bimbing, ngga 100 persen kemudian dilepas gitu aja. Mereka juga nggak mungkin langsung bisa tertib seperti yang dicontohkan. Tapi ini kita bertahap berproses," lanjut Ati.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Apalagi, kesempatan ini merupakan kali pertama para siswa kelas 1 SD menginjakan kaki di sekolahnya.

"Tadi yang kelas 1 kan baru (pertama kali ke sekolah), masih belum tau kelasnya di mana, jadi diarahkan," lanjut Ati.

Ati mengaku telah menerapkan protokol kesehatan ketat bagi para siswa.

Pantauan Kompas.com, orangtua murid hanya diperbolehkan mengantar sampai ke depan gerbang.

Di gerbang sekolah, para siswa dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya. Usai dicek suhu tubuh, para siswa diwajibkan mencuci tangan.

Setelahnya, barulah mereka diperbolehkan masuk ke ruangan belajar masing-masing.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Orangtua Senang Tak Pusing Dampingi Belajar Daring

Ada 50 orang siswa kelas 1 SDN 15  Cengkareng Barat Pagi yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka hari ini.

Puluhan siswa itu terbagi ke dalam empat kelas. Satu kelas maksimal terdiri dari 16 siswa.

Selain siswa kelas 1, siswa kelas 4 SD juga melaksanakan PTM hari ini.

Ada 59 siswa yang juga dibagi dalam empat kelas pada PTM hari ini.

Para siswa yang mengikuti PTM, sebelumnya sudah mengantongi izin dari orangtuanya untuk bersekolah.

Menurut Ati, sedikitnya sepuluh persen dari seluruh siswa masih tidak dapatkan izin dari orangtuanya.

"Hanya beberapa saja yang orangtuanya belum mengizinkan.Tentu semua ada pertimbangan-pertimbangannya, kita tetap dukung," kata Ati.

Para siswa yang tak ikut PTM hari ini, mengikuti pembelajaran dari rumah lewat zoom meeting.

Baca juga: SDN Pondok Kelapa 05 Pagi Mulai Gelar PTM, Orangtua: Anaknya Happy, dari Subuh Sudah Bangun

Pemprov DKI Jakarta resmi membuka sekolah tatap muka terbatas mulai 30 Agustus 2021 dan diikuti oleh 610 sekolah.

Kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen untuk jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sederajat dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter.

Sedangkan untuk PAUD dan SLB maksimal 5 peserta didik per kelas dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter.

Materi yang diajarkan merupakan esensial dengan durasi waktu bervariasi sebagai berikut:

- SMA/SMK sederajat maksimal 35 menit yang dilakukan lima kali atau 175 menit dalam seminggu;

- SMP sederajat maksimal 35 menit yang dilakukan 4 kali atau 140 menit dalam seminggu;

- SD sederajat maksimal 35 menit yang dilakukan tiga kali atau 150 menit dalam seminggu;

- PAUD maksimal 30 menit yang dilakukan dua kali atau 60 menit dalam seminggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com