Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa Dipulangkan hingga Diminta Bawa Bekal

Kompas.com - 30/08/2021, 15:14 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mulai mengelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di 610 sekolah yang tersebar di Ibu Kota.

Meski demikian, sejumlah aturan diberlakukan demi mencegah penularan Covid-19.

Di antara aturan tersebut adalah membatasi jumlah pelajar, mengurangi durasi belajar mengajar, dan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Untuk lebih menekan risiko penularan Covid-19, masing-masing sekolah menerapkan aturan tersendiri. Berikut rangkuman hasil pengamatan Kompas.com di lapangan:

Baca juga: Saat Siswa hingga Orangtua Antusias Menghadapi Sekolah Tatap Muka Hari Pertama

Siswa dipulangkan karena tidak enak badan

Seorang siswa SMK Negeri 32 Tebet, Jakarta Selatan, AF (15), dipulangkan karena mengalami gangguan kesehatan di hari pertama PTM.

Sri, seorang guru di SMK tersebut mengatakan bahwa AF mengeluh sakit di dada. Ketika diperiksa, ternyata kadar hemoglobin dalam darah siswi tersebut rendah.

Sri kemudian menuntun AF turun dari kelasnya ke lantai dasar. Saat ditemui, AF tak banyak bicara.

“Iya agak sakit. Hemoglobinnya rendah,” ujarnya singkat.

Ibunda AF, Ina, mengatakan bahwa putranya sudah sarapan sebelum berangkat sekolah. Ina mengaku juga membawakan bekal makanan.

“Dulu memang sempat kekurangan darah. Mungkin juga kaget karena mulai kegiatan sekolah,” kata Ina saat ditemui di halaman sekolah.

Baca juga: Rizieq Shihab Tetap Divonis 4 Tahun Penjara Kasus RS Ummi Bogor oleh PT DKI

Sebanyak 130 siswa mengikuti PTM pada hari pertama ini.

Kepala SMK Negeri 32 Tebet Komariah mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti PTM dibatasi sebanyak maksimal 50 persen. Kapasitas per kelas 18 orang.

Membawa surat izin dari orangtua

SMA Negeri 77 di Cempaka Putih Jakarta Pusat mewajibkan siswa untuk membawa surat izin orangtua pada hari pertama PTM terbatas, Senin ini.

"SOP (prosedur operasi standar) yang kami lakukan di SMAN 77 Jakarta pada saat pertama kali, anak-anak menyerahkan surat izin orangtua di depan sebelum pintu gerbang," kata Kepala Sekolah SMAN 77 Jakarta, Sri Rahmina Utami, seperti dilansir Antara.

Selain surat izin orangtua, siswa juga dipastikan memiliki suhu tubuh normal atau tidak melebihi dari 37,3 derajat.

Baca juga: Seorang Tenaga Kesehatan Wisma Atlet Usia 21 Tahun Meninggal Setelah Kena Covid-19

Pada hari pertama ini, PTM terbatas di SMAN 77 Jakarta dilaksanakan oleh enam kelas dari kelas X IPA dan IPS dengan mata pelajaran esensial, seperti Fisika, Kimia, Sejarah, Sosiologi, PKN dan Seni Musik.

Setiap kelas hanya diikuti oleh 18 siswa atau sebanyak 50 persen dari total kapasitas setiap kelas.

Sisanya, siswa masih melakukan pembelajaran secara daring melalui sistem belajar campuran (blended learning system).

Membawa makanan sendiri

Di SMKN 12 Tanjung Priok, Jakarta Utara, aturan umum yang berlaku kurang lebih sama dengan sekolah lain.

Wakil Kesiswaan SMKN 12 Hasan Kuswana menyebut, dari 215 siswa kelas 12, ada 108 murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka, dan sisanya tetap belajar secara online dari rumah.

Pembelajaran tatap muka berlangsung dari mulai pukul 07.15 WIB hingga 11.30 WIB setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Baca juga: Mercedes, Audi, dan BMW Tinggalkan Formula E, PSI: Bukti Balapan Ini Tak Laku

Para siswa harus masuk melalui gerbang utama dan akan dicek suhu tubuhnya serta mencuci tangan, kemudian diarahkan ke kelasnya masing-masing.

Pada saat pulang sekolah, siswa akan keluar melalui gerbang samping secara bergiliran dan tidak berkerumun.

Hasan juga menyebut, pada jam istirahat baik guru dan siswa tidak diperbolehkan keluar dari ruang kelas.

Para siswa tersebut wajib membawa makanan sendiri dari rumah.

"Bawa makanan sendiri. Kantin juga tidak dibolehkan buka, karena takut berkerumun. Makannya di kelas, bawa masing-masing," tutur Hasan.

(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo, Ihsanuddin, Ira Gita Natalia Sembiring/ Editor : Irfan Maullana, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com