Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Komentar Orangtua soal Sekolah Tatap Muka, Mendukung meski Khawatir Anak Terpapar Covid-19

Kompas.com - 30/08/2021, 16:27 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Para siswa di SMKN 12 Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (30/8/2021).

Salah satu orangtua murid, Sinta (39) mengaku senang sekaligus khawatir pada putrinya yang sudah mulai belajar di sekolah.

Sinta menuturkan, ia bersedia mengantar jemput anaknya bersekolah agar sang anak tidak harus naik angkutan umum.

Hal itu Sinta lakukan agar putrinya terhindar dari paparan Covid-19.

Baca juga: PTM Terbatas di Jaktim, Siswa Diimbau Tak Bawa Bekal ke Sekolah tapi Sarapan di Rumah

"Iya dong harus antar jemput, karena khawatir kalau naik angkot atau ojek. Memang harus antar jemput," ucap perempuan yang bekerja sebagai ojek online tersebut.

"Sebelum pandemi saya antar jemput juga, tapi kalau saya lagi engga bisa anak saya suruh naik angkot. Karena pandemi wajib saya jemput, takut anak saya terpapar," lanjutnya.

Sementara orangtua murid lainnya, Binawati (42) mengatakan dirinya sangat mendukung sang putra untuk belajar di sekolah.

"Kalau aku sih mending anaknya di sekolah ya. Soalnya di rumah pusing ngebilanginnya maunya main HP terus," kata Bina saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

"Enggak apa- apa deh aku tambah cucian seragam, yang penting dia belajarnya bener di sekolah," lanjutnya.

Putra Binawati merupakan siswa kelas 12 di SMA Santa Maria Della Strada, Pademangan Jakarta Utara.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: Berjalan Sesuai Prosedur

Binawati mengaku tidak khawatir lantaran sang putra sudah menjalani vaksin dan percaya akan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Aku enggak apa-apa, kan dia udah vaksin juga dan pasti kan nanti sekolah prokesnya ketat juga jadi ya enggak apa-apa deh," lanjutnya.

Senada dengan Binawati, Susi (40) pun menyambut baik diberlakukannya PTM di sekolah.

Menurut Susi, putrinya yang saat ini duduk di kelas 12 SMA 40 Jakarta sering merasa kesulitan saat menjalani proses belajar secara online.

"Anakku sering ngeluh sulit belajar online. Aku seneng bangat kalau udah bisa belajar di sekolah. Habisnya saya mamaknya enggak bisa bantu ngajarin juga, kadang kasian tapi mau gimana," ucap Susi.

"Enggak apa-apa saya dukung belajar di sekolah, toh kita tetep bayar juga kok per bulan, jadi ya lebih baik belajar di sekolah biar anak lebih nangkep pelajaran," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com