BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, meluncurkan aplikasi berbasis digital Bogor Hitz untuk mewadahi para pelaku usaha kecil atau UMKM dalam memasarkan produknya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, selama pandemi Covid-19 banyak pelaku UMKM di wilayahnya yang terpukul akibat Covid-19.
Berdasarkan data, kata Bima, 60 persen warga Kota Bogor berkurang pendapatannya, 35 persen sempat kehilangan pekerjaannya.
Sementara itu, sambung Bima, ada sekitar 5 persen warga Kota Bogor yang pendapatannya naik ketika masa pandemi.
"5 persen ini adalah mereka yang bisa melihat peluang, ada yang usaha di bidang urban farming, produk UMKM, di bidang alat-alat kesehatan dan lain sebagainya," kata Bima, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Rizieq Shihab Tetap Divonis 4 Tahun Penjara Kasus RS Ummi Bogor oleh PT DKI
Bima menjelaskan, Bogor Hitz merupakan tempat penjualan produk-produk UMKM khas Bogor.
Sebelum dipasarkan melalui Bogor Hitz, para pelaku UMKM akan diberi pelatihan serta dilakukan kurasi dan seleksi terhadap barang-barang yang akan dipasarkan.
"Hal paling penting dari UMKM itu daya juang untuk terus belajar, mengasah diri, tidak bergantung pada bantuan-bantuan yang lain, karena kalau bergantung pada bantuan tidak akan bisa berkembang," sebut Bima.
"Di Bogor banyak sekali produk UMKM khas Bogor yang sudah membanggakan. Banyak yang bisa dikembangkan, tidak saja kuliner, hari ini ada peluang besar di bidang kerajinan tangan, dekorasi rumah tangga, ini permintaannya tinggi," bebernya.
Baca juga: Fakta Sidang Putusan Banding Rizieq Shihab, Tetap Dihukum 4 Tahun Penjara hingga Simpatisan Ricuh
Ketua Paguyuban Pebisnis Kreatif Mandiri UMKM Kota Bogor Kushermayanti mengatakan, berdasarkan informasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM, bisnis UMKM telah berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) 61,07 persen atau Rp 8.573,9 triliun.
Hal itu, kata Kushermayanti, menjadikan UMKM menjadi pilar perekonomian Indonesia.
Ia menyebutkan, UMKM harus tetap bangkit dan berdaya dengan mengubah mindset, yakni inovatif, kreatif, dan sinergi untuk menyambut masa depan yang lebih baik.
"Sektor UMKM menjadi sektor yang paling rentan terdampak, banyak UMKM yang terpuruk karena sulitnya perputaran uang akibat pembatasan-pembatasan aktivitas," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.