JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan kesempatan pada Pemprov DKI Jakarta untuk mengampanyekan proyek langit biru.
Pembatasan mobilitas pada saat pandemi Covid-19 bisa mengurangi jumlah polusi di Jakarta sehingga langit di Jakarta bisa terlihat bersih.
"Jadi ini memberikan kami kesempatan untuk mengampanyekan proyek langit biru, mengisi emisi, dan kemudian mempromosikan gaya hidup yang lebih berorientasi hijau," kata Anies dalam konferensi Berlin Questions yang videonya diunggah di akun Instagram Pemprov DKI Jakarta, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Anies: Jakarta Tetap Jadi Pusat Kegiatan Ekonomi meski Ibu Kota Dipindahkan ke Kalimantan
Anies mengatakan, selama pandemi Covid-19, polusi udara di Jakarta terus menurun dan memberikan pengalaman yang langka dengan pemandangan langit yang cerah.
"Selama pandemi, dengan pembatasan mobilitas, tiba-tiba langit biru bukanlah sesuatu yang hanya bisa Anda tonton di film, tetapi Anda benar-benar dapat memotret kota Anda dengan bangunan yang indah dan langit biru yang indah sebagai latar belakang," kata Anies.
Baca juga: Greenpeace Indonesia: Kualitas Udara di Jakarta Memburuk Selama PPKM Darurat Juli 2021
Tidak hanya itu, Anies juga menyebutkan bahwa aktivitas bersepeda di Jakarta meningkat selama pandemi Covid-19.
"Jumlah pengendara sepeda di Jakarta meningkat 10 kali lipat ketika melihat jalan kita (Jakarta) saat ini, benar-benar berbeda dari dua tahun lalu," ucap dia.
Pernyataan Anies berbanding terbalik dengan temuan Greenpeace Indonesia yang menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta justru memburuk selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan level 4.
Berdasarkan status baku mutu udara ambient (BMUA) PM 2,5 di stasiun pemantau kualitas udara milik DKI dan Kedutaan Besar AS, kandungan polusi udara selama Juli 2021 lebih tinggi dibandingkan Juni 2021.
"Sepanjang bulan Juli menunjukkan peningkatan hingga 4-6 kali lipat dibandingkan pada bulan Juni," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Mercedes, Audi, dan BMW Tinggalkan Formula E, PSI: Bukti Balapan Ini Tak Laku
Bondan mengatakan, curah hujan menjadi sangat penting terhadap kualitas udara di Jakarta yang berfungsi sebagai pencucian atau peluruhan partikel halus di udara.
"Polusi udara di Jakarta ini sangat erat faktor cuacanya, di mana ketika tidak ada hujan, polusi udara meningkat, namun ketika terjadi hujan, polutan (akan) tercuci," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.