Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Rumah Dinas Gubernur DKI Jadi Tempat Pertemuan Anies dan 7 Fraksi Penolak Interpelasi

Kompas.com - 31/08/2021, 07:56 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkap alasan tujuh fraksi penolak interpelasi memilih Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta sebagai tempat pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dia mengatakan, Rumah Dinas Gubernur merupakan tempat yang strategis untuk pertemuan.

"Kalau tempat di mana saja bisa, kita yang minta (diadakan di Rumah Dinas Gubernur) supaya lebih strategis," kata Taufik saat dihubungi melalui telepon, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: PDI-P Pastikan Interpelasi Anies soal Formula E Jalan Terus meski Ditolak 7 Fraksi

Taufik juga mengatakan, pertemuan tersebut bukan diminta Anies, melainkan diminta oleh tujuh fraksi yang bersepakat menolak interpelasi.

Penasihat Fraksi Partai Gerindra itu menyebut pertemuan dengan Anies bertujuan agar semua pihak, baik legislatif maupun eksekutif, fokus terhadap penanganan Covid-19, bukan meributkan interpelasi Formula E.

"Kita ingin mendorong supaya DKI menuntaskan Covid-19 kan sekarang udah bagus, udah landai ya, apalagi sekarang tatap muka udah mulai dibuka," ujar Taufik.

Baca juga: Wagub DKI Bantah Anies Minta 7 Fraksi DPRD Tolak Interpelasi Formula E

Taufik juga memastikan tujuh fraksi, yaitu PAN, PKS, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, dan PPP-PKB, tidak akan berbelok mendukung interpelasi.

"Tujuh fraksi sudah enggak ikut, sudah bulat," ucap dia.

Sebelumnya, tujuh fraksi bersepakat untuk menolak hak interpelasi yang dilayangkan Fraksi PDI-P dan PSI terkait program interpelasi.

Penolakan tersebut disepakati setelah melakukan pertemuan makan malam bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (26/8/2021) malam di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertemuan tersebut dilakukan beberapa jam setelah usulan hak interpelasi diserahkan ke pimpinan DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com