JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan pecah pasca-sidang putusan banding Rizieq Shihab dalam perkara tes usap palsu di RS Ummi Bogor yang digelar di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta, pada Senin (30/8/2021) kemarin.
Massa simpatisan Rizieq bentrok dengan petugas kepolisian hingga menimbulkan korban luka.
Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo menyebut, kericuhan itu bermula ketika polisi berupaya membubarkan massa.
Baca juga: Lempari Polisi dengan Batu, 20 Simpatisan Rizieq Shihab Diamankan
Petugas awalnya secara persuasif menghimbau massa bubar karena saat ini masih situasi pandemi Covid-19. DKI Jakarta juga masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3 yang melarang orang berkumpul.
Selain itu, putusan banding juga sudah dibacakan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
"Kami imbau pembacaan putusan sudah selesai, silakan pulang ke daerah masing-masing," kata Setyo.
Namun, sejumlah massa simpatisan Rizieq tak mengindahkan imbauan kepolisian. Mereka justru menyerang petugas.
Baca juga: Ricuh Usai Sidang Putusan Banding, Sejumlah Polisi dan Simpatisan Rizieq Shihab Terluka
"Mereka menutup jalan dan melempar petugas dengan batu, anggota ada yang terluka," kata Setyo.
Akhirnya petugas pun melakukan upaya paksa membubarkan massa dengan gas air mata.
20 simpatisan ditangkap, 3 polisi cedera
Sebagian massa yang melakukan penyerangan langsung diamankan pihak kepolisian.
"Sebanyak 20 orang sudah dibawa semua ke Polda, mereka melempar petugas dengan batu," kata Setyo.
Dari 20 orang itu, ada satu yang tertangkap basah membawa senjata tajam berupa pisau dapur.
Baca juga: 20 Simpatisan Rizieq Ditangkap, 1 Orang Bawa Senjata Tajam
Akibat kericuhan itu, sejumlah petugas kepolisian dan massa simpatisan Rizieq mengalami luka-luka. Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa mengatakan, sedikitnya ada tiga orang personel kepolisian yang mengalami luka setelah terkena timpukan batu.
"Pihak kepolisian dari Dalmas Polda Metro Jaya sekitar 3 orang, luka di bagian kaki akibat lemparan batu," kata Ade.